Foto: Wartono, ABK asal Cirebon yang meninggal di Taiwan. (ANTARA/Khaerul Izan) sumber antaranews.com
Diberitakan jika asuransi dari perusahaan yang memberangkatkan di Indonesia tidak ada, karena Wartono sudah menjadi TKI mandiri.
Namun demikian, Taman, kakak Wartono yang menjadi korban jembatan runtuh di Taiwan, mengatakan pihak pemerintah sudah menjamin akan membantu semua yang menjadi hak adiknya, baik itu asuransi ataupun lain sebagainya.
“Kami di sini hanya disuruh menyiapkan dokumen yang diperlukan saja, karena semua akan dibantu pemerintah,” kata Taman di Cirebon.
Menurutnya pada saat jenazah Wartono datang ke rumah, ada beberapa instansi pemerintah yang juga ikut mengantar dan pada saat itu semua bersepakat akan membantu sampai hak-hak Wartono terpenuhi.
Seperti dari perwakilan BNP2TKI, Kemenlu dan beberapa instansi yang berkaitan dengan urusan Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
“Semua sudah siap membantu dan belum ada batas waktu kapannya, tapi kami disuruh menyiapkan dokumen yang diperlukan,” tuturnya.
Sementara untuk asuransi dari perusahaan yang memberangkatkan Wartono, kata Taman, memang sudah tidak bisa diklaim lagi, karena adiknya telah menjadi TKI mandiri.
Sebab Wartono di Taiwan sudah tiga tahun lebih, sementara kontrak dengan perusahaan yang memberangkatkan hanya sampai tiga tahun saja dan itu bisa dipahami pihak keluarga.
“Masalah asuransi di Indonesia tidak ada, karena Wartono sudah menjadi TKI mandiri,” ujar Taman.
Pihak keluarga sendiri sudah memakamkan jenazah Wartono pada Jumat ini sekitar pukul 09.00 WIB di pemakaman umum kampung halamannya. (Ol)