Foto diambil dari CNA.
Sebanyak 67 dari 148 turis Vietnam yang “hilang” tak lama setelah memasuki Taiwan melalui grup tur wisata pada Desember telah ditemukan, ujar Badan Imigrasi Nasional atau National Immigration Agency (NIA).
NIA mengatakan bahwa pihaknya telah mengetahui keberadaan 41 pria dan 26 wanita dari kelompok wisata, 34 di antaranya telah ditangkap.
Sebanyak 33 lainnya secara sukarela melaporkan kepada pihak berwenang, dan mereka masih berusaha untuk menemukan 81 orang lainnya yaitu 57 pria dan 24 wanita.
NIA mengatakan ada sebanyak 152 orang dari 153 warga negara Vietnam yang memasuki Taiwan pada 21 Desember dan 23 Desember memisahkan diri dari tur wisata dan tidak melakukan kontak lagi dengan grup tersebut. Tiga dari wisatawan telah meninggalkan Taiwan.
Menurut laporan media Vietnam, pada tanggal 26 Desember grup wisatawan yang kabur tersebut telah diorganisir oleh International Holidays Trading Travel Co di Vietnam.
Para wisatawan yang telah memasuki Taiwan melalui e-visa, terdiri dari lima orang atau lebih dari Vietnam dan lima negara Asia lainnya, selama perjalanan wisata harus diatur oleh agen perjalanan berkualitas yang diakui oleh Biro Pariwisata Taiwan.
Setelah grup wisatanya kabur, agen perjalanan ETHoliday, yang bertanggung jawab untuk membawa turis Vietnam, melaporkan ke Biro Pariwisata, NIA dan Kementerian Luar Negeri (MOFA).
Karena dicurigai bahwa turis Vietnam telah memalsukan tujuan kunjungan mereka, Biro Pariwisata kemudian meminta MOFA untuk menangguhkan aplikasi e-visa di masa depan untuk kelompok dari International Holidays Trading Travel.
MOFA tidak hanya membatalkan visa dari 152 turis yang hilang, tetapi juga menangguhkan pemrosesan e-visa untuk kelompok wisata Vietnam lainnya.
Menurut media Taiwan, beberapa orang Vietnam telah menghabiskan antara NT $ 20.000 (US $ 650) dan NT $ 70.000 untuk dapat masuk ke Taiwan sebagai bagian dari grup tur dan kemudian kabur dengan bantuan teman-teman Vietnam begitu mereka tiba di Taiwan.
Beberapa dari mereka melepaskan diri dari kelompok tur mereka dengan tujuan tinggal di Taiwan untuk mencari pekerjaan.
Sementara itu, NIA menawarkan hadiah hingga NT $ 4.000 (US $ 129,85) untuk informasi penangkapan 81 orang Vietnam lainnya yang belum ditemukan.