Foto diambil dari China Post
Eksekutif Yuan yang mengatur pengumuman untuk hari libur, dimana yang sebelumnya dibatalkan yaitu pada hari Selasa (lihat table di atas) kini dikembalikan lagi ketika sekelompok organisasi lokal para buruh memprotes penghapusan hari libur telah dicanangkan dalam pemerintahan Presiden Ma lalu.
Pemerintahan sebelumnya mengurangi jumlah hari libur resmi 19 hari menjadi 12 hari setelah mengubah kebijakan pelaksanaan seminggu bekerja selama 40 jam.
Pemerintah sebelumnya beralasan bahwa seminggu bekerja selama 40 jam akan memberikan buruh tambahan enam hari libur setiap tahunnya. Kelompok buruh pun marah dan menyatakan bahwa langkah itu melanggar Labor Standards Act, dan menggelar protes.
Dua dari liburan yang pernah dihilangkan yaitu 2 Januari (Memperingati Pendiri R.O.C.) dan 29 Maret (Hari Martir), tidak akan dibuat. Para pengunjuk rasa pada hari Senin kemarin (20/6) melakukan demo di depan kantor Departemen Tenaga Kerja atau Ministry of Labor (MOL) untuk menuntut dua hari libur tersebut.
Seperti yang dilansir dari China Post, menurut MOL, perusahaan harus dua kali lipat membayar upah harian buruh yang bekerja pada hari libur tersebut sebagai kompensasi. Mereka yang mengambil hari libur tidak akan dihitung sebagai absen dan upah harian mereka harus dibayar. MOL akan mengenakan denda antara NT $ 20.000 untuk NT $ 300.000 (US $ 620 hingga US $ 9.300) jika ada perusahaan yang gagal memenuhi standar tersebut.
Hal tersebut pun tentunya juga menuai aksi protes persatuan pengusaha. Ketua Chinese National Association of Industry and Commerce (工商協進會) Lin Por-fong (林伯豐) juga memprotes, jika hari guru tanggal 28 September anak-anak sekolah dan para buruh diliburkan, (Confucius’ Birthday) namun mengapa para guru pada hari itu tidak libur?
Lin mengkritik pemerintah yang menambah kesulitan ekonomi yang sudah bermasalah. Kesulitan ekonomi tersebut tidak akan meningkatkan prospek lapangan pekerjaan dan kenaikan upah. Dia berargumen bahwa dengan ditetapkan kompensasi lembur dapat menyebabkan kekacauan bisnis sehingga memotong bonus bagi karyawan mereka.