Foto diambil dari CECC.
Seorang pekerja migran Vietnam dan seorang warga negara Taiwan yang baru-baru ini meninggalkan Taiwan menuju Vietnam dan Jepang, masing-masing dinyatakan positif COVID-19, ujar Pusat Komando Epidemi Pusat (CECC) mengumumkan Rabu kemarin.
Informasi tentang kasus tersebut dikirim dari otoritas kesehatan kedua negara ke Taiwan melalui National IHR Focal Point, saluran komunikasi yang didirikan di bawah Peraturan Kesehatan Internasional Organisasi Kesehatan Dunia, kata kepala CECC Chen Shih-chung (陳 時 中).
Menurut Chen, pekerja migran Vietnam itu berusia 30-an dan datang ke Taiwan pada 2018. Dia meninggalkan Taiwan pada 7 Agustus dan telah menjalani tes COVID-19 tiga kali sejak tiba di Vietnam.
Dua tes pertama, yang dilakukan pada 7 Agustus dan 14 Agustus, hasilnya negatif, tetapi dia dinyatakan positif mengidap penyakit itu pada 26 Agustus, kata Chen.
Sejauh ini, dia belum menunjukkan gejala apa pun, kata Chen.
Karena pasien dinyatakan positif 19 hari setelah meninggalkan Taiwan, kecil kemungkinan dia terinfeksi di sini, kata Chen. Ia menambahkan bahwa empat kontak pasien di Taiwan sejak itu dinyatakan negatif untuk penyakit tersebut.
Kasus lain yang dilaporkan pada hari Rabu adalah seorang warga negara Taiwan berusia 50-an yang melakukan perjalanan dari Jepang ke Taiwan pada 19 Maret dan berangkat ke Jepang dengan seorang teman pada 31 Agustus.
Setelah masuk ke Jepang, dia dinyatakan positif COVID-19, tetapi tes temannya menunjukkan negatif, kata Chen.
Karena CECC menerima pemberitahuan tentang kasus ini pada hari Selasa, sejauh ini mereka hanya menemukan satu kontak pasien di Taiwan, menurut juru bicara CECC Chuang Jen-hsiang (莊人祥).
CECC akan terus memeriksa apakah pria itu memiliki kontak lain selama berada di Taiwan, kata Chen.
Hingga saat ini, Taiwan telah mencatat 489 kasus COVID-19, termasuk kasus baru dari Indonesia yang dilaporkan pada Rabu kemarin.