Foto-foto diambil dari Taiwan News.
Cigondewah Fashion Village Lab, yang dirancang oleh Bandung Creative City Forum, membawa pulang hadiah utama di sebuah konferensi yang diadakan di Taiwan. Konferensi yang diadakan di Taiwan tersebut bertujuan untuk menciptakan ekosistem ekonomi kreatif.
Taiwan News pada hari Sabtu (11 Mei) melakukan wawancara dengan Adi Panuntun, salah satu anggota forum yang menjadi ujung tombak kegiatan tersebut. Dia mengatakan inti dari inisiatif gagasan tersebut untuk mempersiapkan masa depan.
Desa Cigondewah di Bandung adalah pusat distribusi untuk merek-merek internasional terkenal yang meliputi Nike dan H&M. Warga yang tinggal dan bekerja di sana adalah mantan petani padi yang sekarang bergantung pada pabrik-pabrik tekstil untuk menggerakkan ekonomi lokal.
Wilayah di sekitar Bandung adalah pusat penting dari industri fashion Indonesia, tetapi perkembangannya yang cepat selama 40 tahun terakhir telah memiliki dampak yang mengerikan bagi lingkungan.
Forum Kreatif Kota Bandung, tempat ia bekerja, telah berupaya mengatasi masalah tersebut sejak 2008. Pada tahun-tahun sebelumnya, ia menggunakan desain terampil untuk menyelesaikan pengembangan perumahan berkelanjutan skala kecil untuk pekerja pabrik di area tersebut.
Cigondewah Fashion Village Lab adalah jaringan produksi berbasis komunitas yang bertujuan untuk mengintegrasikan kembali industri tekstil, yang menjadi sandaran penduduk lokal, dengan gaya hidup pertanian tradisional untuk kemajuan masyarakat, termasuk pabrik, perumahan bagi penduduk lokal, ruko (yang berisi koperasi bisnis dan fasilitas pendidikan), dan ruang hijau seperti lahan yang luas untuk pertanian.
Keberhasilan proyek bergantung pada kerja sama antargenerasi, Forum Kota telah memastikan bahwa programnya telah menyediakan pusat pendidikan dan pelatihan. Dan menghubungkan ruang untuk para penjahit, pekerja cetak, penjual, pengangkut dan pengusaha yang tinggal di dalam Desa tersebut dan bertindak sebagai galeri produk lokal untuk pembeli yang mengunjungi Cigondewah.
Hasil kebun tidak hanya menopang desa, tetapi juga dijual sehingga ekonomi desa dapat lebih baik dan tidak tergantung lagi pada pabrik.
Panuntun mengatakan ekosistem baru ini juga membantu mengatasi masalah kesenjangan gender. Perempuan, yang secara tradisional akan tetap di rumah, sekarang bergabung dengan koperasi dan menyadari bahwa mereka bisa lebih produktif, katanya.
“Kami mencari investor, lokal dan internasional, serta dana pemerintah untuk membantu proyek ini.” Kaohsiung Summit adalah konferensi hubungan internasional kedua yang dibuat dan berhubungan dengan Forum Kota Bandung. Panuntun mengatakan ia berharap hadiah yang dimenangkan oleh organisasinya akan menarik perhatian masyarakat lokal dan internasional.