Malang benar nasib Deni Kurniawan, salah seorang TKI yang bekerja di sebuah pabrik di daerah Changping Changhua. Ia baru saja datang melangkahkan kaki ke Taiwan pertama kali dan bekerja baru 3 hari sudah mengalami kecelakaan kerja. Ketika tim IKALT Indosuara Peduli mengunjunginya pada 19 Mei 2016 lalu, Deni tengah dirawat selama 3 hari di rumah sakit.
Keadaan Deni sendiri pun sangat memprihatinkan. Kedua kakinya di bawah lutut dipasangi pen 3 dan 4. Pekerja asal Banyuwangi ini harus menerima kenyataan bahwa ia mengalami patah kaki. Lebih menyedihkan lagi, saat Deni terkena musibah seperti ini, majikan pun sepertinya angkat tangan. Sang majikan pun tak pernah mengunjungi Deni. Bahkan tak ada niatan baik untuk memberikan bantuan. Deni yang baru datang bekerja 3 hari di Taiwan ini belum mendapatkan tunjangan asuransi kesehatan.
Selama ini Deni diserahkan kepada agensinya. Kini agensinya ingin membawa Deni pulang ke tempatnya. Mengingat kondisi Deni yang tak memungkinkan ini, akhirnya tim IKALT pun mengadukan hal tersebut pada Kepala Bidang Ketenagakerjaan KDEI Devriel Sogia Raflis.
Ketika dihubungi tim IKALT, Devriel berjanji bahwa akan segera menghubungi agensinya dan segera mencarikan solusi bagi Deni. Terutama, agar Deni tidak dibawa pulang dan tetap mendapat perawatan di rumah sakit. Devriel pun juga menyarankan agar Deni menghubungi telepon pengaduan pelayanan tenaga kerja 1955 ext 4 (Bahasa Indonesia) untuk mengadukan keadaannya.
Di lain pihak, ibu kandung Deni yang juga bekerja di Taiwan sebagai care taker ini juga memohon agar anaknya dirawat dengan baik dan bersedia untuk membayar biaya perawatannya sendiri.
Saat dikunjungi tim IKALT IS Peduli, Deni pun menitipkan permintaan doa dari teman-teman agar dirinya diberi kesembuhan. “Begini kronologi kecelakaan kerja yang saya alami. Saat bekerja ada bemper yang jatuh, kemudian saya ambil untuk dinaikkan ke atas. Saya tidak tahu jika ada robot yang akan mengambil bemper tersebut. Kemudian robot itu kembali ke saya dan tiba-tiba saya dimasukkan ke pisau mesin press percetakan bemper. Kini kaki saya kaki patah tidak bisa digerakkan. Saya mohon bantuan doa pada rekan-rekan agar saya diberi kesembuhan.” Ujarnya.
Berikut videonya https://www.youtube.com/watch?v=xdDP12XaB9U