Foto diambil dari flickr Justin Chong.
Sebuah studi tentang polusi udara di Kota Taichung telah menemukan bahwa sebanyak tujuh distrik telah kedapatan kadar PM2.5 yang lebih dari normal karsinogen udara.
Survei tentang polusi udara diadakan oleh Biro Perlindungan Lingkungan Taichung di Universitas Kedokteran Chung Shan. Liaw Yung-po (廖勇柏), seorang profesor di universitas tersebut, mengatakan bahwa meskipun kota Taichung tidak melebihi standar untuk PM2.5 dan karsinogen, ada tujuh distrik yang ditemukan memiliki konsentrasi delapan karsinogen begitu tinggi, dimana bagi penduduk yang menghirup udara tersebut akan mengakibatkan resiko kesehatan yang lebih tinggi.
Masalah polusi udara di Taichung telah menarik banyak perhatian dalam beberapa tahun terakhir. Hasil survei terbaru telah menyebabkan kepanikan di antara penduduk tujuh distrik di Taichung. Studi ini berfokus pada paparan polusi udara oleh penduduk di sekitar Taichung Power Plant, Dragon Steel Co., Ltd., dan Central Taiwan Science Park.
Meskipun penelitian menemukan bahwa sebagian besar Kota Taichung tidak melebihi PM2.5 dan standar karsinogen, tetapi tujuh kabupaten berikut memiliki konsentrasi karsinogen yang tinggi: Longjing, Situn, Dadu, Daya, Cingshuei, Houli, dan Wuci.
Mereka yang menghirup polutan ini mungkin menghadapi risiko kesehatan yang lebih tinggi, terutama wanita hamil, anak-anak, orang tua, dan kelompok sensitif.
Liaw, yang melakukan penelitian, mengatakan bahwa polusi udara, PM2.5, dan karsinogen menimbulkan kerusakan besar pada tubuh manusia. Liaw mengatakan ini bukan hanya masalah lokal tetapi juga “masalah keamanan nasional.”
Menanggapi hasil laporan tersebut, dapat dibayangkan bahwa tujuh distrik dapat terkena dampak serius oleh polusi udara, dan kesehatan warga kota terancam. Setelah laporan itu diterbitkan, pemerintah kota akan mulai menanganinya.
Walikota Taichung menekankan bahwa solusi untuk masalah polusi udara adalah dengan memberantas sumbernya secara menyeluruh. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Taichung akan terus mengadvokasi agar beberapa pembangkit listrik lama dinonaktifkan dan dirancang ulang seperti rencana Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Keempat (核四).