Foto-foto dok pribadi.
Penipuan mama minta pulsa atau undian sejumlah uang dari bank atau BNP2TKI mungkin masih sering kita dengar dan banyak informasi juga telah diberikan mengenai penipuan tersebut. Jadi sudah banyak antisipasi yang dilakukan agar tidak terjerat dengan penipuan tersebut. Namun kini, penipuan telah berganti dengan target toko-toko Indonesia dan perusahaan pengiriman uang atau remitansi di Taiwan.
Beberapa waktu ini, Indosuara mendapat informasi mengenai beberapa toko Indonesia yang mengalami penipuan pengiriman uang. Jika waktu lalu, yang menjadi korban adalah TKI atau si pengirim uang karena mengirimkan uang di pengiriman uang yang tidak resmi sehingga uang tersebut tidak sampai pada tujuan, kini target penipuan pengiriman uang terjadi pada toko-toko Indonesia dan perusahaan remitansi.
Salah satu pemilik toko Indonesia di wilayah New Taipei City menuturkan pada Indosuara bahwa ada beberapa toko Indonesia di Taoyuan yang telah tertipu. Si pengirim memberikan bukti bahwa ia telah transfer sejumlah uang melalui bank Taiwan seperti Post Office bank. Sayangnya, si pemilik toko tidak berhati-hati dan teledor langsung saja menjalankan pengiriman uang ke rekening tujuan penipu. Ternyata, uang yang ditransfer dari bank lokal tadi adalah palsu. Hal tersebut bisa dilihat dari cap tanggal. Diprediksikan bahwa si penipu telah merubah struk atau receipt atau tanda terima asli menjadi seolah-olah atas nama TKI yang telah transfer uang.
Contoh bisa dilihat seperti di bawah ini.
Selain itu, IS REMIT Indosuara juga pernah menemukan beberapa kasus penipuan yang seolah-olah telah melakukan pembayaran ke mini market 7-11. Seperti yang diketahui bersama, layanan IS REMIT dan REMIT KILAT milik Indosuara bisa dilakukan pembayarannya melalui seluruh mini market yang ada di Taiwan, dengan mendapatkan kode dan melakukan pembayaran di mesin ibon (7-11), akhirnya mendapat struk dan tinggal scan struk yang keluar dari ibon ke kasir mini market, setelah itu akan mendapat bukti pembayaran seperti Fabio.
Nah, Fabio tersebut disalahgunakan dengan cara diganti atau diedit agar staf pengirim uang percaya bahwa ia telah melakukan pembayaran di mini market. Untungnya IS REMIT pun tanggap akan hal ini dengan melihat kejanggalan yang ada di Fabio tersebut. Di Fabio tersebut yang dipotret memang atas nama 7-11, tetapi setelah dilihat ada bagian yang menyatakan bahwa itu bukanlah Fabio 7-11 melainkan wallet purchase (pembayaran untuk shopping online).
Jelas saja hal tersebut tak masuk akal. Bahkan si penipu sempat mengancam staf IS REMIT bahwa dirinya akan melaporkan ke media dan polisi karena pengirimannya tidak diproses. Indosuara pun menantang pelaku agar membawa pihak berwajib untuk langsung datang ke kantor remitansinya. Ternyata, si penipu tidak lagi melanjutkan aksi penipuannya dan menghilang.
Lihat penjelasannya di sini.
Akun si pelaku menggunakan foto TKI dan ARC TKI untuk menipu IS REMIT.
Ada lagi kasus lain dari toko Indonesia di Taipei yang dihubungi pelaku yang mau kirim uang dan memberikan bukti telah transfer uang melalui Post Office Bank Taiwan, tetapi setelah dicek oleh toko Indonesia tersebut, ternyata uang tersebut tak kunjung masuk. Setelah sang pemilik bertanya mengapa uang tak kunjung masuk, si penipu pun kabur tak jadi melanjutkan aksinya.
Lihat buktinya di sini.
Menurut pengakuan beberapa pemilik toko Indonesia dan pemilik perusahaan remitansi di Taiwan, penipuan ini kemungkinan dilakukan oleh komplotan penipu yang melibatkan berbagai tim, seperti orang Indonesia, orang Taiwan dan designer yang mengedit struk. Bahkan mereka tega menggunakan identitas TKI seperti foto-foto facebook, ID LINE dan akun media sosial serta ARC TKI untuk digunakan sebagai penipuan.
Facebook TKI digunakan untuk penipuan. Pelaku mengambil foto-foto dari facebook TKI.
Seperti yang disampaikan oleh pimpinan IS REMIT pengiriman uang Indosuara bahwa pihaknya telah melaporkan adanya indikasi penipuan tersebut pada pihak yang berwajib, mengingat IS REMIT dan REMIT KILAT adalah perusahaan pengiriman uang berbadan hukum yang resmi, dan pengaduan tersebut bisa diproses untuk menemukan jaringan pelaku penipuan.