Foto diambil dari Taiwan.fun666.
Seorang anak laki-laki berusia 4 tahun, yang ditinggalkan orang tuanya sendiri di rumah, diselamatkan setelah ia bergelantungan di rangka balkon lantai lima di Kota Pingtung pada hari Sabtu (23 Juni).
Pada Sabtu pagi, orang tua bocah empat tahun tersebut meninggalkannya sendirian di gedung apartemen lantai lima di Kota Pingtung. Tanpa didampingi orang dewasa, anak itu naik ke balkon dan kakinya tanpa sengaja menyelinap melalui celah sepanjang 10-20 cm di antara bar rangka balkon. Namun, kepalanya terperangkap di celah, membuatnya tak segera jatuh, ujar laporan TVBS.
Pada pukul 11.18, tetangga melaporkan kejadian tersebut setelah seseorang berteriak bahwa ada anak kecil yang tergantung di balkon lantai lima. Tetangganya pun mencoba untuk menyelamatkannya, tetapi sulit untuk melakukan hal tersebut. Ia pun mencoba mendekatkan tangannya pada jeruji dengan lengannya, tetangganya tersebut juga dengan cepat mengumpulkan terpal mobil untuk dibuat sebagai bantalan keselamatan.
Pukul 11:29, petugas pemadam kebakaran dan polisi tiba di tempat kejadian dan dengan cepat mengerahkan truk ladder. Karena tim penyelamat tidak dapat masuk ke apartemen lantai lima, mereka masuk dari lantai enam dan turun ke balkon lantai lima tempat mereka menarik bocah itu ke tempat yang aman dan akhirnya dapat diselamatkan pada pukul 11:45.
Meskipun usaha keselamatan dilakukan hampir setengah jam, seorang dokter menemukan bahwa anak itu hanya menderita luka ringan di telinga kepalanya.
Para orang tua mengklaim bahwa mereka telah meninggalkan anak itu dengan seorang “bibi”, tetapi ketika bocah itu membangunkan bibinya, tetapi ia tidak ada dan saat itulah ia memutuskan untuk bermain di balkon. Polisi mengatakan bahwa orang tua telah melanggar Undang-undang Perlindungan dan Kesejahteraan Anak dan Remaja dengan meninggalkan seorang anak di bawah usia enam tahun tanpa ditemani oleh orang dewasa dan dapat menghadapi denda antara NT $ 3.000 hingga NT $ 15.000 dan pelatihan pendidikan orang tua minimal 4 jam, ujar laporan Liberty Times.