Foto diambil dari CNA.
Lebih dari 1.000 hewan telah mati akibat kelalaian staf Taoyuan International Airport Services Co yang gagal mengikuti prosedur operasi standar (SOP) dengan meninggalkan hewan tersebut dalam wadah kedap udara saat cuaca panas.
Perusahaan mengeluarkan pernyataan permintaan maaf karena telah mengakibatkan terbunuhnya dua kucing, anjing dan 10 burung. Selain itu, burung-burung yang ditemukan mati terdiri dari 1.000 anak burung. Hewan-hewan tersebut awalnya diperuntukkan untuk dikirim ke Kuala Lumpur sehari sebelumnya oleh China Airlines. Namun, pihak penyedia layanan ground memeriksa hewan terlalu dini sebelum pesawat lepas landas dan meninggalkan mereka dalam wadah tanpa ventilasi.
Mereka menyebutnya sebagai sebuah “insiden terisolasi” dan menyatakan bahwa staf yang salah dalam penanganan tersebut akan dihukum.
Kuan Te-ming (官 德明), Sekretaris Kantor Perawatan Hewan dan Control, Taoyuan mengatakan bahwa pihak berwenang sedang memeriksa rekaman CCTV untuk mengidentifikasi personil yang harus bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Hal ini juga untuk memeriksa bukti bahwa apakah maskapai penerbangan dan bandara juga harus bertanggung jawab, katanya. Hewan-hewan tersebut terjebak dalam suhu sekitar 60 derajat Celcius.
SOP menetapkan bahwa makhluk hidup tidak bisa ditaruh ke dalam wadah lebih dari 30 menit sebelum lepas landas. Ketika mereka sedang diangkut ke pesawat, SOP membutuhkan penggunaan wadah khusus dengan ventilasi yang cukup.
Kuan mengatakan, insiden tersebut adalah yang pertama dalam sejarah penerbangan Taiwan, dan dapat menyebabkan denda antara NT $ 15.000 (US $ 475) dan NT $ 75.000 untuk personel yang bertanggung jawab.
Jika insiden itu ditemukan telah disengaja, maka personil tersebut akan mendapat hukuman penjara satu tahun.