Foto benda-benda yang digunakan untuk perkelahian antara ABK asal Filipina dan Indonesia diambil dari CNA.
Menurut polisi Pelabuhan Kaohsiung, perkelahian antara pekerja kapal atau ABK nelayan asal Filipina dan Indonesia di Kaohsiung Minggu pagi kemarin mengakibatkan satu orang ABK asal Filipina tewas dan tiga lainnya cedera dan menyebabkan penangkapan enam orang ABK asal Indonesia.
Polisi mengatakan mereka menerima laporan perkelahian pada hari Minggu kemarin sekitar pukul 12.30 bahwa sebuah perkelahian terjadi antara kapal nelayan cumi-cumi di Pelabuhan Perikanan Chienchen. Saat pihak kepolisian tiba di tempat kejadian, mereka melihat bahwa empat pekerja kapal nelayan Filipina terluka, dan dua di antaranya jatuh ke dalam laut.
Polisi menemukan dua pekerja Filipina yang berada di dalam air dan membawa mereka kembali ke kapal, namun satu orang Filipina yang diidentifikasi hanya dengan nama Antolin telah kehilangan kesadaran dan dinyatakan meninggal saat tiba di rumah sakit terdekat.
Mereka kemudian melakukan pencarian pelaku di kapal-kapal tersebut dan akhirnya menangkap enam ABK kapal Indonesia bersembunyi di sana. Polisi pun juga mengamankan tiga batang tongkat aluminium dan lima tongkat kayu yang digunakan untuk berkelahi dengan empat orang Filipina.
Seperti yang dilaporkan media lokal CNA, menurut sebuah penyelidikan polisi, enam pekerja Indonesia yang dipekerjakan di tiga kapal nelayan yang berbeda bertemu di kapal nelayan cumi-cumi dan terlibat dalam pertengkaran dengan pekerja Filipina di kapal yang sama yang sedang bersantai dan mabuk.
Keenam orang Indonesia menggunakan tongkat aluminium dan kayu yang mereka ambil dari tangga kapal untuk menyerang empat orang Filipina.
Meskipun keempat orang Filipina melawan, jumlah mereka kalah dengan jumlah ABK Indonesia dan salah satu dari mereka melompat dari dek kapal. Kasus tersebut telah dirujuk ke Kantor Jaksa Distrik Kaohsiung.