Foto Nenih yang sempat viral di medsos.
Keberadaan tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Sukabumi yang diduga mengalami penyiksaan di Arab Saudi akhirnya terlacak. Kini TKI tersebut telah berada di shelter Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah.
Sebelumnya, berdasar kabar Nenih Rusmiyati (39), warga Kampung Pasir Pogor, Desa/Kecamatan Cicantayan, Sukabumi diduga mengalami kekerasan oleh majikannya di Arab Saudi. Dugaan penyiksaan ini terungkap dari foto viral di media sosial yang memperlihatkan bagian mulut Nenih berdarah.
Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar seperti diberitakan Republika.co.id Kamis (24/8) menginformasikan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menyebutkan saat ini Nenih sudah di Shelter KJRI Jeddah. Hal tersebut dilakukan atas permintaan KJRI kepada kepolisian di Saudi untuk mendesak majikan menyerahkan Nenih.
Pihak kepolisian memanggil Nenih dan majikannya pada 17 Agustus 2017. Dalam kesempatan itu, Nenih menyampaikan sejumlah informasi. Luka pada mulutnya akibat terjatuh dan terbentur lantai ketika bekerja sekitar enam bulan lalu. Selanjutnya, ada teman TKW Nenih berkewarganegaraan Mesir yang memfotonya dan atas permintaan Nenih mengirimkannya ke anaknya di Indonesia.
Foto itu kini dijadikan bukti untuk melaporkan dan mendesak majikan agar segera memulangkan Nenih ke Indonesia. Berdasarkan informasi dari KJRI sejak datang ke Arab Saudi 2008 lalu, Nenih tidak bekerja di rumah majikan melainkan di rumah orang tua majikannya. Tidak pernah cuti dan selalu ditunda kepulangannnya ke Indonesia.
Kini Nenih menunggu pembayaran gaji dan tiket kepulangan yang dijanjikan oleh majikannya sambil memproses izin meninggalkan Arab Saudi (exit pemit).
Sebelumnya, perwakilan keluarga Nenih melaporkan adanya dugaan kekerasan ke Disnakertrans Sukabumi pada Senin (14/8). Adik kandung Nenih, Acun Suryaman (36) mengatakan, saudaranya tersebut diduga dipukul oleh majikan pada bagian mulutnya hingga berdarah dan giginya patah. (Ol)