Foto diambil dari Straits Times.
Sebelumnya masyarakat Singapura dikejutkan oleh kasus pembunuhan sadis seorang lansia yang diduga dilakukan oleh tenaga kerja Indonesia. Diberitakan dari straitstimes.com seorang pekerja rumah tangga asal Indonesia yang tidak disebut nama, berusia 37 tahun diduga membunuh majikannya yang berusia lanjut di rumah flat lantai 5, Tampines, Singapura.
Belakangan, diketahui jika pekerja rumah tangga itu bernama Minah berasal dari Majalengka, Jawa Barat. Dalam persidangan Minah, justru membantah telah membunuh majikannya itu.
Dikutip dari kumparan.com menurut Didit Parlambang, koordinator perlindungan WNI di Singapura, pengakuan Minah ini disampaikan dalam pengadilan pertamanya Rabu pagi, (15/2) lalu. Dalam pengakuannya Minah merasa tidak bersalah dan tidak melakukan pembunuhan seperti yang diberitakan. Dia tidak merasa telah membunuh majikannya yang kondisi kesehariannya menggunakan kursi roda.
Minah wanita pekerja domestik itu dituduh membunuh majikannya yang berusia 78 tahun, Tay Quee Lang. Korban yang berkursi roda itu ditemukan tewas dengan pisau besar menancap di lehernya Senin (13/02) lalu.
Awalnya polisi menetapkan Minah sebagai saksi. Namun dalam penelusuran, polisi menemukan bukti bahwa wanita 37 tahun itu tersangkanya. Salah satu yang memberatkan Minah adalah karena Minah adalah satu-satunya orang yang bersama korban di apartemen jalan Tampines itu.
KBRI Singapura telah mengutus pengacara untuk mendampingi persidangan Minah. Jika terbukti bersalah, Minah terancam hukuman mati. Padahal dalam obrolan sebentar dengan pihak perlindungan WNI di Singapura, Minah tetap mengaku tidak membunuh.
Informasinya pengadilan kasus pembunuhan di Singapura bisa berlangsung 1-2 tahun. Nanti ada kemungkinan pengadilan akan menghadirkan psikolog untuk memeriksa kejiwaan Minah. Sampai berita ini diturunkan belum ditemukan apa motif tindakan pelaku. Melihat situasinya pun tampak tidak ada indikasi Minah mendapatkan tekanan dari majikannya.
Semoga pemerintah Indonesia bisa memberikan pendampingan yang maksimal untuk Minah. Kita percaya jika pengadilan di Singapura akan berjalan dengan adil, netral dan menjunjung tinggi kebenaran serta kejujuran. (ol)