Foto diambil dari AP press.
Pusat Komando Epidemi Pusat (CECC) pada Selasa (25 Agustus) mengumumkan bahwa 33 orang yang melakukan kontak dengan seorang wanita Taiwan sebelum dia terbang ke Shanghai dan dinyatakan positif mengidap virus corona Wuhan (COVID-19) telah diidentifikasi.
Selama konferensi pers pada hari Selasa, juru bicara CECC Chuang Jen-hsiang (莊人祥) mengatakan bahwa seorang warga Taiwan selatan berusia 70-an terbang ke Shanghai pada 15 Agustus. Ketika dia tiba, dia diuji untuk COVID-19, dan hasilnya negatif.
Dia kemudian dikirim ke hotel untuk memulai karantina. Namun, pada 21 Agustus, dia mulai mengalami sakit tenggorokan, jadi hari itu dia menjalani tes virus lagi.
Hasil tes kedua positif, dan pada 23 Agustus dia dipindahkan ke bangsal isolasi rumah sakit untuk menjalani perawatan. Pada 24 Agustus, CECC diberi tahu oleh otoritas China bahwa wanita tersebut dinyatakan positif COVID-19.
Chuang mengatakan bahwa setelah berita mengenai infeksi wanita itu menyebar, beberapa orang yang makan dengannya sebelum keberangkatannya memberi tahu CECC. Sebanyak 33 orang yang baru-baru ini melakukan kontak dengan pasien telah diidentifikasi.
Dari jumlah tersebut, 14 tes COVID-19, yang semuanya hasilnya negatif. Chuang mengatakan bahwa 14 orang juga telah diuji antibodi untuk virus tersebut, tetapi hasilnya belum dirilis.
Sedangkan untuk kasus pria warga negara Taiwan yang juga dinyatakan positif mengidap penyakit tersebut, Chuang mengatakan, pria tersebut berangkat dari Taiwan menuju Shanghai pada 14 Agustus.
Dia mengatakan bahwa antara 15 Agustus dan 19 Agustus, pria itu menjalani tes virus setiap hari saat dia mulai menunjukkan gejala penyakitnya. Baru pada 17 Agustus pria tersebut dinyatakan positif mengidap penyakit tersebut, sedangkan hasilnya negatif pada 15, 16, 18, dan 19 Agustus.
Karena hasil tesnya tidak positif, pria itu dibebaskan dari isolasi rumah sakit pada 21 Agustus.