Ralph Lauren pendiri perusahaan Polo. Foto diambil dari Forbes.
Selain perekonomian dunia yang semakin melemah, nampaknya para pengusaha juga harus cerdas dalam berinovasi terhadap produknya jika tidak ingin mengalami kerugian seperti perusahaan baju Polo.
Seperti yang dilansir dari CNN, Ralph Lauren pendiri perusahaan mengaku mendukung rencana CEO Polo baru, Stefan Larsson untuk menutup 50 toko yang mengalami kerugian. Saat ini perusahaan memiliki 493 toko, termasuk 216 di Amerika Serikat dan sisanya tersebar di seluruh dunia.
Selain itu, perusahaan tersebut juga melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada tahun 2016 ini. Pegawainya yang semula berjumlah dari 26.000 orang akan dikurangi sebanyak 2.080 orang di seluruh dunia. Perusahaan mengakui bahwa kerugian mereka dikarenakan kalah persaingan dengan perusahaan fashion baru seperti H & M, Zara dan Forever 21.