Foto: Reynhard Sinaga, mahasiswa Indonesia divonis seumur hidup Pengadilan Manchester, Inggis. KOMPAS/GREATER MANCHESTER POLICE via BBC sumber kompas.com
Indonesia terkejut mendengar Reynhard Sinaga (36), mahasiswa Leeds University, Inggris asal Jambi Indonesia dihukum seumur hidup lantaran kasus pemerkosaan dan pelecehan.
Reynhard dikabarkan telah melakukan 159 tindak pidana, termasuk 136 kasus pemerkosaan terhadap 48 pria. Bahkan terdapat korban yang diperkosanya berkali-kali.
Tak tanggung, Reynhard pria kelahiran tahun 1983 ini pun merekam aksinya dalam dua ponsel miliknya yang memiliki durasi hingga satu jam.
Kasus tersebut telah ditangani oleh kewenangan Inggris sejak Juni 2017 lalu. Sedangkan Reynhard telah melakukan aksinya mulai sekitar 1 Januari 2015, atau selama dua setengah tahun.
Reynhard disebut oleh Hakim Suzanne Goddard sebagai terpidana yang tidak menunjukkan penyesalan atas perbuatannya.
Bahkan Reynhad mengatakan aktivitas seksual yang dilakukan bukan merupakan pemerkosaan melainkan atas dasar saling menyukai satu sama lain.
Reynhard melakukan aksinya di apartemen yang ia tempati berlokasi di Montana House.
Para korban disebut mengalami trauma, dan sebagian mencoba bunuh diri akibat tindakan si ‘predator setan’ Reynhard Sinaga.
Sebuah rekaman CCTV memperlihatkan ketika Reynhard Sinaga meninggalkan apartemennya untuk memburu korban.
Reynhard Sinaga dihukum seumur hidup dalam kasus pemerkosaan terbesar dalam sejarah Inggris, dengan korbannya adalah pria.
Reynhard Sinaga, dikenal sebagai sosok yang baik. Dengan postur tubuh sekitar 170 sentimeter, awalnya Reynhard datang ke Inggris menggunakan visa pelajar pada 2007, dan telah tinggal selama 10 tahun sebelum akhirnya ditangkap pada 2 Juni 2017.
Selama 10 tahun tersebut, Reynhard dikabarkan hidup dengan bantuan biaya dari sang ayah yang dilaporkan merupakan seorang bankir.
Selain membayar biaya kuliah, sang ayah disebut membiayai apartemen Reynhard di Montana House, tempat di mana dia mengintai calon korbannya.
Berdasarkan keterangan seorang teman Reynhard yang tinggal di Gay Village, Manchester, menyebut Reynhard ‘sang predator setan’ merupakan sosok yang sopan. Menurut teman-temannya Reynhard Sinaga tidak pernah menceritakan tentang keluarganya maupun masa kecilnya.
Reynhard disebut tidak pernah menyembunyikan orientasi seksualnya, dan kerap terlihat di Canal Street maupun Gay Village.
Teman-temannya mengaku, mereka sama sekali tidak tahu jika Reynhard menjadi terdakwa kasus pemerkosaan terbesar di Inggris.
Setelah menempuh studi di Universitas Manchester sejak Agustus 2007 untuk gelar MA di bidang Sosiologi, Reynhard bekuliah di Leed University. Namun Reynhard tak pernah menyelesaikan studi doktoralnya.
Reynhard sempat mengajukan tesis berjudul Sexuality and Everyday Transnationalism Among South Asian Gay and Bisexual Men in Manchester pada Agutus 2016. Namun tesis Reynhard dinyatakan gagal, sehingga dia diminta untuk memperbaikinya. (Ol)