Setapak police station di Kuala Lumpur dimana kasus tersebut telah diinvestigasi. Photo diambil dari Google Maps/ Asia Times.
Pekerja rumah tangga asal Indonesia melapor jika dirinya kerap kali mendapat kekerasan dan pelecehan dimulai sejak hari pertama ia mulai bekerja untuk pria berusia 50 tahun di Kuala Lumpur.
Polisi di Malaysia sedang menyelidiki tuntutan seorang pekerja yang melaporkan bahwa seorang majikan memukuli pelayannya, sehingga dia mengalami masalah pendengaran dan memar di sekujur tubuhnya.
Pria berusia 50 tahun itu diduga mulai memukul pekerja rumah tangga asal Indonesia pada hari pertama ia mulai bekerja di rumahnya di Kuala Lumpur.
China Press melaporkan bahwa pada tanggal 4 April, pembantu, Sit Hajar Mohd Yatim, melarikan diri dengan memanjat tembok sepanjang dua meter di sekitar rumah di Setapak, Kuala Lumpur, dan kemudian dikirim ke Rumah Sakit Kuala Lumpur untuk dilakukan pemeriksaan dan perawatan setelah dibantu oleh masyarakat yang menemukannya.
Pembantu tersebut mengatakan dia awalnya mengambil pekerjaan itu karena ditawari oleh salah satu kerabatnya dengan gaji 900 ringgit (US $ 233) sebulan. Dia mengatakan bahwa pada awalnya majikan berusia 50 tahun itu tampaknya bukan orang yang pemarah.
Namun, mimpi buruknya dimulai pada hari pertamanya di tempat kerja ketika dia dipukul di wajah setelah majikan menuduhnya mencuri makanan. Ponsel, kartu identitas, dan kartu ATM-nya disita untuk mencegahnya mencari bantuan atau melarikan diri.
Kekerasan fisik dan penghinaan dengan cepat meningkat dan majikan mulai memukulinya dengan tongkat dan meninggalkannya terluka dan tubuhnya dipenuhi memar. Dia menderita masalah pendengaran karena pemukulan. Pria itu juga meludahinya dan berteriak menggunakan bahasa kotor.
Pada 1 April, pria itu memukulinya dan mengancamnya dengan todongan pisau ketika dia dituduh mencuri uang meskipun tidak ada bukti.
Polisi Setapak telah menindaklanjuti dugaan pelecehan, yang dikonfirmasi oleh kepala polisi kabupaten Wangsa Maju, Mohammad Roy Suhaimi Sarif.