Foto: penelitian ahli di China menemukan Chloroquine Phosphate atau obat antimalaria sebagai obat virus corona sumber tribunnews.com
Seiring dengan berjalannya waktu, virus corona yang sempat meresahkan publik ini kini menemui titik terang soal obat untuk mencegahnya. Secara perlahan, para ahli di China melakukan pengujian klinis dan membuah hasil yang baik. Para ahli di China telah melakukan uji klinis dan hasilnya menunjukkan bahwa mereka menemukan sebuah obat yang dirasa cukup efektif untuk menangkal virus Corona. Obat itu bernama Chloroquine Phosphate atau obat antimalaria.
Berdasarkan hasil uji klinis, Chloroquine Phosphate yang merupakan obat antimalaria, memiliki efek kuratif tertentu pada penyakit coronavirus yang baru (Covid-19). Menurut Sun Yanrong, wakil kepala Pusat Nasional Pengembangan Bioteknologi di bawah Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, dalam konferensi pers mengatakan bahwa para ilmuwan “dengan suara bulat” menyarankan bahwa obat tersebut bisa dimasukkan dalam versi berikutnya dari pedoman pengobatan dan diterapkan dalam uji klinis yang lebih luas sesegera mungkin.
Chloroquine itu sendiri sudah dipakai lebih dari 70 tahun. Dipilih dari puluhan ribu obat yang ada setelah beberapa putaran skrining uji coba. Uji klinis di lebih dari 10 rumah sakit di Beijing, serta di Provinsi Guangdong China Selatan dan Provinsi Hunan di China tengah. Hasilnya telah menunjukkan kemanjuran yang cukup baik. Dalam uji coba, kelompok pasien yang telah menggunakan obat sudah menunjukkan indikator yang lebih baik daripada kelompok paralel mereka, terkait berkurangnya demam, peningkatan gambar pada CT paru-paru, dan persentase pasien yang menjadi negatif dalam tes asam nukleat virus.
Pasien membutuhkan waktu yang lebih singkat untuk pulih. Sun memberi contoh seorang pasien berusia 54 tahun di Beijing, yang dirawat di rumah sakit empat hari setelah menunjukkan gejala virus Corona. Setelah minum obat selama seminggu, ia melihat semua indikator membaik dan asam nukleat berubah negatif. Pada tanggal 15 Februari 2020, beberapa departemen termasuk Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Komisi Kesehatan Nasional dan Administrasi Produk Medis Nasional mengadakan konferensi video untuk mendengarkan penelitian obat-obatan dan pendapat para ahli klinis tentang kemanjuran obat pada COVID-19.
Tim ahli, yang dipimpin oleh Zhong Nanshan, seorang spesialis pernapasan terkemuka dan seorang akademisi dari Chinese Academy of Engineering, sepakat bahwa Chloroquine Phosphate dapat digunakan untuk merawat lebih banyak pasien COVID-19. Percobaan ‘in vitro’ sebelumnya menunjukkan bahwa itu dapat memblokir infeksi virus dengan mengubah nilai keasaman dan kebasaan di dalam sel dan menghalau reseptor virus corona SARS. Selain itu, juga menunjukkan aktivitas untuk memodulasi kekebalan tubuh, yang dapat meningkatkan efek antivirus ‘in vivo’ dan didistribusikan secara luas di seluruh tubuh, termasuk paru-paru, setelah pemberian secara oral.
Chloroquine adalah obat yang digunakan untuk mencegah dan mengobati malaria, atau mengobati penyakit menular yang disebabkan oleh nyamuk yang terinfeksi parasit. Obat ini tergolong sebagai obat kelas antimalarial yang berfungsi untuk mematikan parasit yang menetap dalam sel darah merah. Pada kasus tertentu, pemakaian chloroquine adalah obat yang digunakan kombinasi dengan obat-obatan lainnya contohnya primaquine. Obat ini perlu dikombinasi, dianggap perlu karena obat pendamping tersebut bertugas untuk mematikan parasit yang berkembang biak di jaringan tubuh lainnya.
Keduanya mungkin diperlukan demi mencapai kesembuhan yang optimal sekaligus untuk mencegah kembalinya infeksi (relaps). Chloroquine juga digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh parasit tipe amoeba dan beberapa penyakit autoimun lainnya, seperti lupus. Di Indonesia, malaria merupakan penyakit endemis, terutama di Maluku, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Papua, Papua Barat, serta di sebagian wilayah Kalimantan dan Sumatra. Orang yang akan bepergian ke daerah tersebut dianjurkan untuk mengonsumsi obat pencegah malaria. Obat ini hanya dikonsumsi seminggu sekali, dan dapat digunakan oleh anak-anak serta ibu hamil. Chloroquine diminum 1-2 minggu sebelum bepergian hingga 4 minggu setelah pulang. (Ol)