Foto: Ilustrasi TKI sakit sumber tribunnews.com
Jerit tangis keluarga dan kerabat seketika menjadi pengiring kedatangan jenazah Amintyas Wahyudi, tenaga kerja Indonesia (TKI) yang meninggal di Malaysia. Jenazah tiba di rumah duka di Gang Vanili Talangsari, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, Selasa (13/6/2018) petang.
“Alhamdulillah, berkat perjuangan dan doa. Ya Allah, saya terima kasih anak saya ada yang menolong. Terima kasih, semoga kebaikan dibalas oleh Allah,” ucap Misti, ibu kandung almarhum Amintyas.
Misti mengaku sebenarnya tak rela putra sulungnya berangkat ke Malaysia sekitar 4 bulan lalu. Almarhum Amintyas di Malaysia bekerja sebagai petugas kebersihan di sebuah kantor perusahaan.
Misti menceritakan bahwa bulan lalu Amintyas sempat berkomunikasi melalui video call dengan keluarganya dalam keadaan baik-baik saja.
Namun, kemudian temannya mengabari bahwa Amintyas dalam kondisi kritis di rumah sakit. Amintyas sempat muntahkan sesuatu seperti lumpur lalu linglung. Beberapa hari kemudian ‘lumpur’ itu keluar dari hidungnya.
“Padahal saat diperiksa dokter di rumah sakit tidak apa-apa, jantungnya sehat,” ujar Misti.
Almarhum dirawat di RS Kuala Lumpur selama sepekan, lalu mengembuskan napas terakhir pada Minggu (27/5/2018).
Bupati Jember, Faida, membantu langsung pemulangan jenazah korban, yang prosesnya terbilang rumit ini.
Bupati Jember juga meminta camat dan kepala desa mendata warga Jember yang menjadi TKI yang terdaftar maupun yang belum terdaftar. Khusus yang belum terdaftar untuk diproses menjadi TKI yang terdaftar sehingga dapat menerima haknya bila ada musibah. (Ol)