Foto: Endang Siswati sumber pojoksatu.id
Tidak semua TKI yang beruntung di negeri orang. Tak sedikit TKI yang justru menjadi korban kekerasan majikan. Ada pula yang bekerja selama bertahun-tahun tapi tidak dapat gaji, sehingga tak bisa pulang ke kampung halaman.
Meski banyak TKI yang kurang beruntung, ada pula yang justru merasa sangat nyaman bekerja di luar negeri. Gaji tinggi, kerja santai, majikan baik hati, itulah harapan para tenaga kerja (TKI) di luar negeri, seperti Endang Siswati.
Ya, satu di antaranya adalah Endang Siswati. TKI cantik asal Kendal Jawa Tengah ini telah bekerja di Hong Kong selama 14 tahun lebih. Endang sangat nyaman bekerja di Hong Kong karena gajinya tinggi, pekerjaannya tidak berat, dan yang terpenting majikannya sangat baik.
Endang dan majikannya tinggal lantai 17 di sebuah apartemen di Hong Kong. Di tempat ini, Endang telah bekerja selama 7 tahun. Sebelumnya, dia bekerja di tempat lain.
Setiap pagi, Endang turun ke lobi menjemput koran langganan majikannya. Setelah itu, dia mengepel lantai dan membersihkan rumah. Selanjutnya, Endang membeli sarapan untuk dirinya dan majikan di pasar yang tak jauh dari tempat tinggalnya.
Setelah pekerjaannya beres, Endang bisa berselancar di dunia maya. Ia bebas berkaraoke dengan menggunakan aplikasi Smule.
Suara emasnya membuat warganet terkagum-kagum. Ya, Endang tidak hanya cantik, tapi juga memiliki suara yang merdu. Karenanya, banyak yang mengagumi Endang hingga akun Smule miliknya telah memiliki lebih dari 100 ribu followers.
Selain karaoke, Endang juga bebas membuat vlog. Bahkan dia memiliki channel Youtube sendiri dengan 2.971 subscriber. Endang selalu mengunggah video aktivitasnya di Hong Kong di channel Youtube miliknya.
Hampir setiap minggu Endang liburan. Hari libur dia manfaatkan dengan mengunjungi objek wisata di Hong Kong. Dia juga kerap bertemu dan berkumpul dengan sesama teman TKI saat hari libur.
Gaji Endang Siswati berapa? Wanita berjilbab itu rupanya memiliki gaji yang tak kalah dari gaji seorang manager. TKI cantik ini digaji 4.410 dollar Hong Kong atau sekitar Rp10 juta per bulan. Sang majikan juga kerap melebihkan 100 dollar Hong Kong.
Setiap selesai gajian, dia langsung mengirimkannya ke Indonesia. Meski gajinya cukup tinggi dan pekerjaannya tidak sulit, Endang mengaku bahwa menjadi TKI bukanlah pilihannya. Ia terpaksa menjadi TKI karena faktor ekonomi.
“Semua ini saya jalani dengan penuh keikhlasan, kesabaran, mungkin itu sudah suratan yang harus saya jalani, semoga indah pada waktunya,” kata Endang. (Ol)