Foto: Tuti berkerudung hitam sumber detik.com
Kerajaan Arab Saudi mengeksekusi mati Tuti Tursilawati (33), Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Tuti dieksekusi pada Senin (29/10/2018) waktu setempat di Kota Thaif, Makkah.
Pemerintah Indonesia meradang atas keputusan Arab Saudi yang mengeksekusi mati Tuti. Pasalnya, Arab Saudi tak memberikan notifikasi kepada pihak Indonesia terkait eksekusi mati Tuti. Kabar meninggalnya Tuti mulai mulai didengar pemerintah Indonesia setelah hukuman dilaksanakan.
Keluarga Tuti yang berada di Blok Manis Desa Cikeusik, Kecamatan Sukahaji, Kabupaten Majalengka terpukul dengan kabar tersebut. Ibunda Tuti, Iti Sarniti syok berat. Pihak keluarga mendengar kabar Tuti dieksekusi mati pada Selasa (30/10/2018), sehari setelah kerajaan Arab Saudi mengeksekusi Tuti.
Tuti anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Ali Warjuki dan Iti Sarniti. Tuti memutuskan mengadu nasib ke Arab Saudi 2009 silam untuk pertamakalinya.
Sayang, Tuti menemui jalan terjal. Puncaknya 11 Mei 2010, Tuti membela diri memukul majikannya, Suud Malhaq Al Utibi menggunakan sebilah kayu. Melihat majikannya terkapar tak berdaya, Tuti berusaha kabur dari rumah majikannya.
Tuti diciduk pihak kepolisian dengan tuduhan membunuh majikannya. Kasus dugaan pembunuhan terhadap majikan Tuti itu inkrah pada 2011 lalu. Selama masa penahanan Tuti, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyurati Raja Salman Bin Abdulaziz al-Saud pada 2011 dan 2016. Selama masa penahanan itu pemerintah Indonesia melakukan pendampingan terhadap Tuti.
Tak hanya itu, pemerintah juga memfasilitasi keluarga Tuti ke di Arab Saudi. Tiga kali ibunda Tuti, Iti menemui Tuti di Arab Saudi. Perjuangan untuk membebaskan Tuti dari jeratan hukuman mati terus dilakukan.
Oktober ini, tepatnya 10 hari sebelum Tuti dieksekusi mati, Tuti sempat video call dengan ibundanya. Tak ada pembicaraan yang mengarah pada eksekusi mati saat video call dengan ibundanya.
Tanggal 27 Oktober kemarin, KJRI Jeddah berkomunikasi dengn Tuti, Tuti menyampaikan dalam kondisi sehat.
Hingga Akhirnya, TKI asal Majalengka itu dieksekusi mati pada Senin kemarin waktu setempat. Pemerintah menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Tuti. Keluarga di Majalengka langsung menggelar tahlilan. Semus menyayangkan tak adanya pemberitahuan terlebih dahulu tentang eksekusi mati yang menimpa.
Di tempat yang sama, Direktur Mediasi dan Advokasi BNP2TKI Yana Anusasana menyampaikan belasungkawa dan memberikan santunan kepada keluarga Tuti.(Ol)