Foto ilustrasi diambil dari The New paper.
Santi Dorthia Kikhau (17), TKI asal Desa Oe Usapi, Kecamatan Amanuban Barat, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami penyiksaan berat oleh majikannya di Malaysia.
Karena tak tahan dengan penyiksaan, Santi yang bekerja sebagai pekerja rumah tangga di Petaling Jaya, Jalan BU/6/1 masuk 6/4/ nomor 70, Selangor Malaysia, menulis surat agar bisa diselamatkan. Surat itu dilemparkan melalui jendela rumah majikannya.
Ayah Santi, Thomas Kikhau, mengatakan, informasi itu diperolehnya dari teman Santi yang bernama Melda yang menelpon ke keluarga mengabarkan bahwa Santi menulis surat yang dilempar keluar melalui jendela rumah majikannya. Thomas menginformasikan dalam surat tersebut anaknya meminta agar Melda cepat menghubungi keluarganya, lantaran ia disiksa majikan.
Melda menghubungi istri Thomas menggunakan nomor +60143682267, mengabarkan Santi sedang mengalami penyiksaan berat dan minta untuk cepat menghubungi keluarga atau pemerintah Indonesia untuk menolongnya, demikian keterangan Thomas seperti diungkapnya kepada Kompas.com, Senin (22/5/2017).
Thomas mengaku, anaknya diberangkatkan secara ilegal pada 2012 lalu oleh perusahaan yang hingga kini tak diketahui keberadaannya. Waktu anaknya diajak dan diberangkatkan untuk bekerja di Malaysia, tidak ada dokumen resmi dari Dinas Tenaga Kerja, baik Kabupaten maupun Provinsi yang ditunjukkan oleh para perekrut.
Thomas berharap pemerintah mulai dari kabupaten sampai pusat, bisa bantu untuk pulangkan anaknya dari Malaysia.