Foto diambil dari BBC.
Bencana kembali menerjang bumi pertiwi. Bencana banjir dan longsor yang terjadi pada Sabtu dan Minggu (18-19/06) kemarin membuat tim pencarian merasa kesulitan untuk melakukan evakuasi para korban. Menurut data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada 8 wilayah di Jawa Tengah yang mengalami banjir dan longsor. Kedelapan wilayah tersebut adalah Kabupaten Kebumen, Banjarnegara, Wonosobo, Purworejo, Banyumas, Karanganyar, Wonogiri dan Kota Solo. Seperti yang dilansir dari Detik, tak hanya tanah longsor saja, melainkan banjir pun terjadi wilayah tersebut. Rel kereta api terendam banjir sehingga transportasi pun terhambat.
Seperti yang dilansir dari BBC, hingga Senin kemarin (20/6) korban tewas akibat bencana banjir dan longsor di 5 kabupaten di Jawa Tengah, bertambah menjadi 47 orang. Sementara 15 orang lainnya masih dinyatakan hilang. Korban meninggal paling banyak ditemukan di Desa Donorati dan Desa Caok, Purworejo yaitu sekitar 31 orang. Salah satu kisah korban selamat menuturkan bahwa ia tak menyangka jika longsor tersebut terjadi secara tiba-tiba. Saat hujan lebat, banyak orang sedang di rumah bersama keluarga, tiba-tiba mereka mendengar bunyi gemuruh seperti pesawat terbang. Tak lama kemudian tembok rumah mereka pun hancur tertimbun tanah. Dua desa yang paling parah tersebut sudah rata dengan tanah.
Bencana Longsor dan Banjir di Musim Kemarau Akibat La Nina
Suatu pertanyaan yang patut diajukan mengenai bencana yang terjadi di tanah air adalah, mengapa bencana banjir terjadi di musim kemarau yang notabene seharusnya menjadi musim panas? Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, BMKG, mengungkapkan bahwa hujan saat musim kemarau yang melanda berbagai wilayah di Indonesia terjadi karena pengaruh La Nina, yaitu fenomena mendinginnya suhu permukaan laut di Samudera Pasifik bagian timur. Banjir pun tak hanya terjadi di Jawa Tengah, beberapa wilayah di tanah air pun beresiko terjadi banjir antara lain Aceh, Sumatera Barat, Bengkulu, seluruh propinsi di Pulau Sulawesi, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Maluku.