Foto diambil dari Detik.
“TKI Korea sedekahnya setinggi gunung,” itulah pernyataan yang ditulis sebuah media lokal tanah air. TKI Korea dalam bersedekah tak tanggung-tanggung, setiap kali mengadakan pengajian bisa terkumpul sekitar Rp 5 miliar. Hal tersebut dialami oleh Derry Sulaiman, seorang ustad yang pernah singgah memberikan ceramah dihadapan ribuan TKI Korea.
Saat ia ceramah di hadapan 3.000-an jamaah TKI di Korea, dan saat menantang mereka bersedekah, saat itu juga berlarian sekitar 30 TKI naik panggung untuk memberikan sedekahnya. Para TKI Korea ini mengamini seruan ustad Derry untuk berderma. Namun masih belum diketahui motif apa dibalik sedekah mereka, apakah ingin dilihat teman, ataukah keimanan yang tinggi.
Seperti yang dilaporkan Detik, salah satu hasil sedekah TKI tersebut adalah sebuah masjid yang terdapat di kota Gumhei. Satu lantai di salah satu bangunan dibeli seharga Rp 8 miliar untuk dijadikan masjid.
Dibalik kisah dermawan TKI yang memberikan sedekah setinggi gunung, ada cerita lain mengenai TKI Korea yang sering ‘nyawer’ memberikan banyak uang saat kontes dangdut pun sudah tak asing lagi. Ada dari antara mereka yang mabuk dan tak sadar memberikan banyak uang. Kemudian saat uangnya habis, ia berlari ke ATM untuk menarik uang tunai dan menghamburkannya lagi, hingga ketika tersadar keesokan harinya, uangnya sudah ludes. Selain itu, banyak di antara mereka yang juga menghamburkan uangnya ke karaoke untuk diberikan pada lady singer.
Jelas saja para TKI Korea ini tak ingin pulang kampung karena gaji yang mereka dapatkan di sana sangat tinggi, sekitar USD 2500 (NT$ 78,500) per bulan. Bahkan ada yang nekat menjadi TKI ilegal setelah selesai kontrak dan tak ingin balik ke Indonesia.
“Mengingat gaji besar yang mereka dapat dan kurangnya pengetahuan mereka mengenai investasi, membuat mereka kerap menghamburkan uang dan lupa bahwa waktu mereka terbatas bekerja di negeri orang, dan suatu saat harus kembali ke tanah air. Hal tersebut seharusnya menjadi PR bagi BNP2TKI untuk mendidik mereka,” ujar salah satu pengamat.