Foto: Sagiem Binti Ibrahim (70) jemaah Calon Haji (JCH) Kelompok Terbang Pertama Embarkasi Medan Tahun 2019, berangkat ke Tanah Suci Mekkah, Jumat (13/7). (Antara Sumut/Foto Munawar) Sumber antara news.com.
Sagiem Binti Ibrahim (72) seorang Jemaah Calon Haji (JCH) kelompok terbang (kloter) Pertama Embarkasi Medan Tahun 2019, merasa senang bisa berangkat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Mekah berkat bantuan anaknya yang menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI).
“Biaya ongkos naik haji ke tanah suci ini, perjuangan Wida (37) yang kerja di Malaysia selama bertahun-tahun,” ujar Sagiem di sela-sela pemberangkatannya ke Tanah Suci Mekah dii Asrama Haji Medan, Jumat.
Dia mengaku bersyukur dengan usia yang sudah lanjut, dapat menginjakkan kaki di Tanah Suci Mekah dan akan melaksanakan ibadah haji secara khusuk, sehingga semoga bisa menjadi haji mabrur.
“Meraih haji mabrur merupakan dambaan bagi setiap calon haji yang berangkat ke Mekah. Ini menjadi cita-cita saya yang sudah cukup lama,” ujar Sagiem.
Ia menyebutkan, dengan diberikan Allah SWT rezeki ke tanah suci melaksanakan ibadah haji, dan juga akan berdoa di depan Kabah agar penyakit rematik (kaki terasa kebas) dan agak sulit untuk berjalan selama ini bisa sembuh.
“Semoga, dalam melaksanakan ibadah haji, dapat berkah dan lindungan dari Allah Yang Maha Kuasa. Selamat saat berangkat ke Tanah Suci Mekah, dan begitu juga nantinya saat pulang ke Medan tidak kekurangan apapun,” kata Sagiem kelahiran Medan, tanggal 3 Maret Tahun 1947, dan bertempat tingal di Jalan Bunga II, Simpang Limun Medan.
Sagiem memiliki 4 orang anak, dan salah seorang di antaranya Wida (37) yang bekerja di negara jiran Malaysia. Berkat jeri payah Wida yang bekerja jadi TKI Sagiem bisa berangkat haji tahun 2019 ini.
Rasa bahagia yang dialami Sagiem dan rasa bangga yang dirasakan Wida jelas tiada tara. Semoga pekerja migran lainnya pun bisa menyisihkan uang gaji untuk bisa memberangkatkan orang tua ke Tanah Suci. Amin. (ol)