Foto diambil dari Liputan6.
Seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Indramayu, Kaeriyah binti Erman (60) dilaporkan hilang kontak selama 11 tahun di Arab Saudi. Keluarga berharap agar pemerintah Indonesia bisa membantu menemukan dan memulangkannya kembali ke kampung halaman.
TKI asal Blok Widara Desa Tegalmulya, Kecamatan Krangkeng itu pertama kali berangkat ke Arab Saudi pada Desember 2006. Hingga saat ini, Kaeriyah tak diketahui lagi keberadaannya. Liyatun (31), adik Kaeriyah seperti dikutip Liputan6.com mengatakan sejak berangkat, Kaeriyah baru satu kali berkomunikasi dengan keluarga.
Liyatun mengatakan, kakaknya direkrut oleh PT Alhijaz Indojaya yang beralamat di Jalan Dewi Sartika Nomor 239 A Cawang, Jakarta Timur. Agen yang mempekerjakannya bernama al-Arfag, yang beralamatkan di Lic No 408 Dammam, Arab Saudi.
Kemudian, Kaeriyah bekerja pada majikan bernama Mubarok Yusuf Al Rojin dengan No. ID. 100405893 dan beralamatkan di Dammam, Arab Saudi. Di majikan tersebut, Kaeriyah dijanjikan gaji RSA 600 (setara 2,1 juta) per bulan.
Menurut Liyatun, saat berhasil berkomunikasi dengan keluarga, Kaeriyah mengaku diperlakukan kurang baik oleh majikannya. Misalnya, majikan itu tidak memperbolehkan Kaeriyah memiliki telepon selular, menahan kepulangannya, dan susah memberikan gaji.
Ayah Kaeriyah, Erman, berharap Pemerintah Indonesia agar bisa menemukan dan memulangkan anaknya. Dia mengaku sangat khawatir dengan kondisi anaknya. Erman sudah berupaya mencari keberadaan anaknya. Pada 2010, dia bolak-balik ke Jakarta untuk mendatangi kantor PJTKI dan Kantor Kementerian Tenaga Kerja mengadukan permasalahan anaknya.
Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Indramayu, Juwarih yang menerima pengaduan dari keluarga Kaeriyah, menyatakan berusaha membantu mencari keberadaan Kaeriyah dengan membuat pengaduan ke Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia di Jakarta. Menurut Juwarih, KBRI di Riyadh, Arab Saudi, selama ini selalu merespon pengaduan, apalagi permasalahan ini didukung dengan dokumen lengkap. (ol)