Foto: Syamsuddin yang sempat hilang kontak 8 hari di hutan Krayan setelah tertipu oknum di Lawas Malaysia. Sumber kompas.com
Seorang tukang bangunan bernama Syamsuddin (51) ditemukan dalam kondisi lemas di bawah pohon besar Hutan Krayan, Nunukan, Kalimantan Utara. Ia jalan kaki dari Malaysia dan sempat hilang 8 hari di jutan, hanya makan garam dan vetsin.
Di balik peristiwa itu, ada kisah panjang Syamsuddin hingga warga menemukannya dalam kondisi kelaparan di tengah Hutan Krayan, yang dikenal dihuni banyak binatang buas.
Ia nekat berjalan kaki dari Malaysia ke Krayan, Nunukan, Kalimantan Utara dan menembus hutan setelah merasa ditipu.
Istri Syamsuddin, Nursiah di Makassar menjelaskan, sudah sekitar sembilan tahun suaminya menjadi pemborong bangunan di Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Sejak mendapatkan pekerjaan di Krayan, Syamsuddin terus mengirimkan uang untuk keluarga dan anaknya yang masih bersekolah di Makassar.
Namun, sejak sekitar kurang lebih sebulan, Syamsuddin mendapat pekerjaan menjadi tukang bangunan di MalaUtar. Akan tetapi, di sana ia tak pernah menerima upah. Bahkan untuk makan sehari-hari, Syamsuddin tidak diberi uang.
Merasa ditipu, Syamsuddin akhirnya memutuskan pulang ke Krayan, Nunukan untuk kembali bekerja di tempat sebelumnya. Namun, lantaran tak memiliki biaya, Syamsuddin nekat berjalan kaki dari Malaysia melalui Hutan Krayan.
Sang istri yang sempat dihubungi menangis ketakutan dengan keputusan suaminya. Selama menelusuri hutan mencari jalan pulang, Syamsuddin yang tak punya uang hanya membawa bekal sangat terbatas.
Bekal perjalanan Syamsuddin hanyalah air, garam dan vetsin. Di Hutan Krayan, pria tersebut sulit menemukan buah-buahan yang bisa dimakan. Ketika lapar, Syamsuddin hanya menaburkan garam dan vetsin ke lidahnya. Kemudian, ia meminum air dari tempat minum yang dibawanya.
Di Hutan Krayan yang masih terbilang asri, dikenal banyak binatang buas. Hal itu juga membuat perasaan keluarga was-was. Syamsuddin bercerita ia kerap mendengar suara binatang buas penghuni hutan tersebut. Namun, tak sekalipun Syamsuddin melihat mereka.
Nursiah menduga, hal itu terjadi karena suaminya tak pernah meninggalkan shalat meski berjalan di tengah hutan.
Setelah tak ada kabar berhari-hari di tengah hutan, sang anak Suryaningsih melapor kehilangan ayahnya ke Pos SAR Nunukan. Syamsuddin dilaporkan hilang sejak Rabu, 16 September 2020.
Namun laporan itu hanya menyebutkan lokasi. Sedangkan dari Kota Nunukan menuju Krayan hanya bisa ditempuh dengan transportasi udara. Lebih-lebih, Hutan Krayan adalah hutan yang masih lestari dan benar-benar terjaga.
Syamsuddin yang bernasib beruntung lalu ditemukan oleh warga dalam kondisi lemah dan kelaparan. Ia ditemukan tidur di bawah pohon besar tengah hutan.
Rabu, 23 September 2020, Syamsuddin pun menghubungi keluarganya di Makassar bahwa ia telah diselamatkan oleh penduduk Krayan yang beraktivitas di dalam hutan.
Mendengar kabar itu, tangis keluarga pecah. Mereka sangat bersyukur sang kepala keluarga selamat setelah perjalanan panjang berhari-hari melewati hutan. Suryaningsih dan keluarganya memiliki hajat berpuasa jika bapaknya selamat.
Setelah ditemukan warga, Syamsuddin berencana kembali bekerja di Krayan untuk menghidupi anak dan istrinya.