Director General TETO di Surabaya Jeffrey (Batik Coklat). Foto dok Indosuara.
Pemerintah Taiwan melalui Taipei Economic and Trade Office (TETO) di Surabaya menyatakan kekecawaannya karena belum menerima undangan untuk berpartisipasi dalam agenda Majelis Kesehatan Dunia (World Health Assembly) di Jenewa, Swiss, pada 22 Mei mendatang.
Kekecewaan itu sangat beralasan karena selama ini Taiwan telah berperan sangat aktif dalam mengupayakan pencegahan dan pengendalian penyakit. Termasuk memberikan bantuan kemanusiaan dalam bidang medis bagi warga dunia lainnya, salah satunya adalah bantuan medis yang di Maluku, Indonesia, Juni 2016.
General Director TETO di Surabaya, Jeffrey S.C Hsiao mengatakan, Taiwan percaya kesehatan adalah salah satu hak yang dimiliki oleh seluruh manusia, karena penyakit, virus dan epidemi dapat terjadi tanpa memandang batas wilayah negara.
“Oleh karena itu, Taiwan memiliki komitmen kuat dalam menciptakan kesehatan dunia bagi siapapun. Partisipasi Taiwan dalam kesehatan dunia telah menghasilkan ribuan kesuksesan, seperti dapat dilihat di cuplikan berjudul “Second Chance”, bagaimana baru-baru ini seorang anak berhasil mendapatkan kesempatan hidup kedua berkat teknologi medis yang dimiliki oleh Taiwan,” ujar Jeffrey kepada IndosuarA, Senin (15/5/2017).
Jeffrey menjelaskan, Taiwan juga memiliki Sistem Kesehatan Nasional (National Health Insurance) terbaik di dunia dan telah direkomendasikan oleh Paul Krugman, penerima Nobel Laurate bidang Ekonomi, untuk menjadi acuan dalam penyusunan asuransi kesehatan nasional di Amerika.
Sistem Kesehatan Nasional Taiwan ini juga turut dinikmati oleh lebih dari 300 ribu TKI, ribuan pelajar, dan juga semua orang Indonesia yang saat ini tinggal di Taiwan.
“Kami menyampaikan hal ini kepada rekan-rekan media karena kami percaya rekan-rekan memiliki suara yang sangat penting dalam membantu Taiwan menjadi bagian dari World Health Organization (WHO). Dengan suara Anda, sistem dan teknologi kesehatan Taiwan tidak hanya berhenti di sini, tetapi akan membawa manfaat bagi Indonesia dan kesehatan di seluruh dunia,” cetus Jeffrey. (yw)