Sebanyak 90 Pekerja Rumah Tangga (PRT) di Kota Malang mengikuti sekolah PRT yang digelar sejak Agustus 2016. Dengan mengikuti pendidikan singkat sebanyak 200 jam tersebut, diharapkan kompetensi PRT di bidang memasak maupun melakukan pekerjaan rumah tangga menjadi lebih baik.
Sekolah PRT tersebut diselenggarakan oleh International Labour Organization atau Organisasi Buruh Internasional (ILO) yang merupakan badan khusus PBB yang menangani masalah perburuhan. Irfan Afandi, Koordinator ILO Jawa Timur mengungkapkan, selama ini pelatihan bagi PRT hanya diberikan bagi mereka yang akan berangkat ke luar negeri. Padahal PRT yang bekerja di dalam negeri juga harus mendapatkan pelatihan serupa. Pelatihan Sekolah PRT angkatan pertama selesai dan penutupan dilakukan di Malang, Kamis (19/01/2017).
Jika PRT telah memiliki kemampuan di bidangnnya, diharapkan bisa meminimalisir kasus kekerasan yang dilakukan majikan pada PRT. Kekerasan biasanya berawal ketika PRT tidak bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik, sehingga majikan marah. Selain itu pendampingan bagi PRT sulit dilakukan. Sebab tempat kerjanya tertutup, dan pengawas ketenagakerjaan tidak memiliki dasar untuk melakukan pengawasan. Tidak seperti pekerja formal yang diberi pelatihan, dan dilindungi oleh pengawas tenaga kerja.
“Dengan adanya pelatihan ini, kami juga berharap taraf hidup pekerja rumah tangga naik diikuti dengan keterampilan dan pemikiran kritis sebagai pekerja,” kata Irfan sebagaimana dikutip dari rri.co.id
Sekolah singkat PRT digelar setiap akhir pekan saat PRT libur. Sehingga tidak mengganggu jam kerja, meski ada sejumlah pekerja yang tidak mendapatkan izin dari majikannya.
Sementara itu, Nurul Komariyah, salah satu PRT mengaku senang bisa mengikuti sekolah tersebut. Menurutnya, keahlian di bidang memasak bisa semakin bertambah. (ol)