Foto diambil dari BNP2TKI.
Banyak TKI yang sudah pulang masih memendam permasalahan sehingga berdampak pada kondisi fisik dan psikisnya. Ini menjadi persoalan kemanusiaan yang perlu ditangani secara serius. Karena itu BNP2TKI adakan rehabilitasi bagi puluhan TKI Purna yang mengalami gangguan mental di Desa Suralaga Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur.
Deputi Perlindungan BNP2TKI, Teguh Hendro Cahyono berkesempatan menghadiri kegiatan rehabiltasi tersebut pada Senin, (10/4/17). Dalam kegiatan ini, keluarga pendamping TKI juga turut mengikuti selama 2 hari kedepan. TKI Purna tersebut berasal dari negara penempatan di kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah.
Teguh mengatakan rehabilitasi merupakan upaya BNP2TKI dalam melakukan pendekatan kepada para TKI Purna untuk mengetahui lebih dalam permasalahan yang dihadapi oleh TKI dan keluarga pendamping.
Lebih lanjut, Teguh mengatakan bahwa keluarga pendamping sangatlah penting untuk dilibatkan dalam kegiatan rehabilitasi, karena keluarga merupakan lingkungan terdekat yang mengetahui permasalahan, terutama bagi TKI yang mengalami gangguan mental.
Dibantu relawan yang merupakan Psikolog dari Palang Merah Indonesia, BNP2TKI menelusuri latar belakang TKI Purna yang kebanyakan mengalami sakit fisik dan mental. Dari hasil penelusuran tersebut akan diketahui apa yang menjadi kebutuhan TKI dan keluarga untuk selanjutnya dilakukan pendampingan agar pulih kembali.
Sebelumnya, para TKI Purna yang direhabilitasi menerima penjelasan mengenai peran lembaga dalam penanganan TKI purna oleh Kepala BP3TKI Mataram Mucharom Ashadi, dilanjutkan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lombok Timur, Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan kabupaten Lombok Timur. (ol)