Loka Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (LP3TKI) Surabaya dalam sepekan awal Juni 2016 telah memfasilitasi kepulangan 172 WNI Overstayers (WNIO) atau melebihi batas izin tinggal dan Buruh Migran Indonesia Undocumented (BMIU) atau tidak berdokumen resmi. Mereka yang dipulangkan berasal dari Arab Saudi.
Kepala LP3TKI Surabaya Tjipto Utomo mengatakan, pemulangan 172 WNIO dan BMIU ini terjadi dalam tiga tahap. Pertama, 124 orang dipulangkan ke daerah masing-masing bekerjasama dengan Disnakertransduk Provinsi Jawa Timur pada Kamis (2/6/2016).
Kedua, 18 orang (17 dewasa dan seorang anak) dipulangkan pada Rabu malam (7/6/2016) dan ketiga, 40 orang (meliputi 38 orang asal Jawa Timur dan 2 orang asal Nusa Tenggara Barat) dipulangkan pada Kamis dini hari (10/06/2016).
Tjipto menambahkan, untuk penanganan kepulangan WNIO/BMIU asal Jatim, termasuk kepulangan jenazah WNIO/BMIU, LP3TKI Surabaya telah membentuk “Tim Pemulangan.”
“Tim ini selalu siap dengan pembagian jadwal waktu kerja tanpa kenal hari libur Sabtu – Minggu atau hari-hari libur lainnya,” ujar Tjipto, Senin (13/6/2016).
Dari 172 WNIO/BMIU Arab Saudi yang difasilitasi kepulangannya oleh LP3TKI Surabaya berasal dari Kabupaten Sampang (61 orang), Bangkalan (45), Pamekasan (23), Sumenep (11), Malang (9), Surabaya (5), Banyuwangi (3), Jember (3), Blitar (2), Kediri (2), Madiun (2), dan Kabupaten Gresik, Trenggalek, Probolinggo, serta Lamongan masing-masing 1 orang. Jumlah tersebut ditambag 2 orang titipan asal NTB.
Pemulangan WNIO/BMIO dari luar negeri ke tanah air ini merupakan bagian dari Program Pemulangan WNI-O/TKIU Tahun 2015 yang telah dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui program “Indonesia Memanggil”.
Di tahun 2016 ini, pemerintah menargetkan pemulangan WNIO/BMIU sebanyak 50.000 orang. Diperkirakan ada sekitar 1.8 juta WNIO/BMIU yang akan dipulangkan ke tanah air. (yw)