Foto-foto diambil dari Detik.
Beberapa hari ini Indonesia, dihebohkan dengan penggandaan uang yang dilakukan oleh Dimas Kanjeng Taat Pribadi asal Probolinggo. Polisi pun sempat melakukan penyelidikan di Padepokan Dimas Kanjeng yang ada di Dusun Cemengkalang, Desa Wangkal, Probolinggopada Sabtu (1/10). Tak tangung-tanggung, yang datang pun ada juga Wakil Ketua Komisi III DPR Benny Kabur Harman.
Seperti yang dirangkum dari Detik, Kombes Pol Raden Prabowo saat dihubungi detikcom, Minggu (2/10/2016) kemarin mengatakan bahwa pihaknya akan menyelidiki apakah uang yang digandakan Dimas Kanjeng tersebut asli atau palsu.
“”Belum (ada kepastian uang tersebut asli atau palsu). Kita belum periksa lebih dalam. Nanti ada ahli yang akan memeriksa,” ujarnya. Penyelidikan tersebut sempat diprotes oleh kalangan netizen karena untuk menyelidiki keaslian uang tersebut sebenarnya tidak memakan waktu yang lama.
Ulah Dimas Kanjeng ini pun dinilai semakin meresahkan masyarakat. Dimas pun ditangkap oleh aparat kepolisian dengan alasan mengeluarkan uang yang tak resmi dari penggandaan uang yang dilakukannya. Satu-satunya lembaga yang boleh mengeluarkan uang adalah BI (Bank Indonesia).
Selain itu, ia ditangkap aparat kepolisian karena dugaan keterlibatannya dalam pembunuhan Ismail Hidayah dan Abdul Ghani. Dimas Kanjeng dilaporkan terlibat dalam perencanaan pembunuhan Ghani. Tersangka Wahyudi melaporkan mendapat perintah dari Dimas Kanjeng untuk menghabisi Abdul Ghani karena selalu mendesak agar dana padepokan segera dicairkan.
Berdasarkan penyelidikan sementara, dua istri dari korban yang diduga dibunuh oleh otak pembunuhan yaitu Dimas Kanjeng mengatakan bahwa suami mereka sengaja dibunuh oleh orang-orang Dimas Kanjeng karena telah sadar bahwa selama ini aksi mereka salah dan ingin melaporkan Dimas ke Mabes Polri.