Foto: ilustrasi TKI sumber lampungpost.co.id
Tenaga kerja Indonesia atau TKI berasal dari Desa Purwajaya, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Ranti Ratnaningsih yang hilang kontak selama 13 tahun telah ditemukan oleh KBRI Qatar dalam kondisi selamat.
“TKI bernama Ranti ini telah ditemukan KBRI Qatar, saya mendapatkan informasi itu beberapa hari lalu,” kata Ketua Serikat Buruh Migran (SBMI) Cabang Kabupaten Indramayu, Juwarih, di Indramayu, Minggu, 15 September 2019.
Juwarih menuturkan KBRI Qatar yang menerima aduan dari SBMI Indramayu menginformasikan bahwa Ranti ditemukan dalam kondisi masih bugar dan selamat.
Awalnya pihak KBRI Qatar kesulitan karena dari data paspor awalnya tidak ditemukan TKI bernama Ranti Ratnaningsih.
Namun, setelah melihat foto dan nama keluarga pada amplop surat akhirnya ditemukan yang bersangkutan nama berdasarkan di paspor, yaitu Ranti binti Kanita Majunah. Setelah data identitas diri Ranti ditemukan, kemudian pihak KBRI Qatar menyampaikan aduan ke Imigrasi Qatar.
Juwarih menambahkan, pihaknya mengapresiasi kinerja dari Tim Perlindungan WNI KBRI di Doha, Qatar yang sudah merespons dengan cepat pengaduannya.
Sebelumnya, SBMI Cabang Kabupaten Indramayu mendapatkan aduan adanya TKI yang sudah 13 tahun tidak bisa pulang dan tertahan di Qatar, karena tak mendapatkan gaji selama bekerja.
Keterangan pihak keluarga, Ranti merupakan TKW yang berasal dari Desa Purwajaya, Kecamatan Kerangkeng, Kabupaten Indramayu bekerja sebagai TKW di Qatar direkrut oleh sponsor bernama Pendi, warga Pamanukan, Subang, Jawa Barat. Pada 28 April 2006, Ranti diberangkatkan ke Qatar oleh PT Irfan Jaya Saputra.
Saat itu menurut keluarga, Ranti masih berumur 16 tahun dan baru lulus Sekolah Menengah Pertama, namun kata sponsor sudah bisa untuk bekerja ke luar negeri. Di Qatar Ranti bekerja pada keluarga Barki Baddah MM Al-Hajri dan istrinya bernama Sedra, berdomisili di New Rayyan, Doha, Qatar.
Selama 13 tahun lebih, Ranti baru dua kali mengabari keluarga dengan berkirim surat yaitu pada tahun 2008 serta 2009 dan selama bekerja di sana tidak mendapatkan gaji.
Setelah itu tidak ada kabarnya lagi, sampai keluarga mengadu kepada SBMI Indramayu dan KBRI Qatar berhasil menemukan nya. (Ol)