Beberapa hari lalu heboh pemberitaan hilangnya ginjal Sri Rabitah (25) TKI Qatar asal Lombok, NTB. Namun tiba-tiba Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid menyatakan jika ginjal Sri Rabitah utuh, alias tidak hilang.
Nusron mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak RSUD Provinsi NTB untuk mengetahui hasil pemeriksaan Sri Rabitah, perempuan asal NTB yang pernah menjadi TKI dan sebelumnya diberitakan hilang salah satu ginjalnya. Kepala BP3TKI Mataram, Mucharom berkoordinasi langsung dan bertemu dengan Wakil Durektur Pelayanan RSUD Provinsi NTB, Dr. Agus Rusdi SP. Obsgyn, dan dokter bagian Radiologi.
Hasil koordinasi dalam pertemuan itu, diterangkan bahwa secara keilmuan operasi pengangkatan ginjal merupakan tindakan medis yang sangat kompleks. Pra operasi ginjal membutuhkan waktu satu minggu dan pasca operasi membutuhkan waktu dua minggu. Dan pihak dokter menjelaskan bahwa kedua ginjal Sri Rabitas masih ada. Namun memang ada selang yang masih tertanam dan perlu dikeluarkan. Demikian penjelasan Nusron.
Menurut penjelasan dokter, kata Nusron, selang tersebut dipasang untuk memperlancar saluran kemih. Karenanya, untuk saat ini prioritas pertama adalah memulihkan kesehatan Sri Rabitah terlebih dahulu. Sebagaimana rencana awal, 2 Maret 2017 ini dilakukan operasi pengambilan selang dari dalam perut Sri dan pengobatan ginjalnya yang mengalami gangguan.
TKI Sri Rabitah menjalani pemeriksaan di RSUD Provinsi NTB. Tim menjelaskan kondisinya dan disaksikan oleh BP3TKI Mataram serta Pemkab Kabupaten Lombok Utara. Selanjutnya RSUD NTB, BP3TKI Mataram, beserta TKI Sri Rabitah menjelaskan kepada para wartawan yang sedang berada di rumah sakit. Dan Sri Rabitah secara langsung menjelaskan kepada wartawan bahwa telah terjadi kesalah pahaman terkait informasi bahwa salah satu ginjalnya tidak ada. Selain itu, TKI Sri Rabitah juga meminta maaf kepada publik atas penyebaran informasi yang keliru itu.
Agar permasalahan ini jelas jika Sri Rabitah masih menginginkan pemeriksaan lebih lanjut, BNP2TKI akan memfasilitasi pemeriksaan di Rumah Sakit Polri, Jakarta. BNP2TKI juga sudah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk mendapatkan rekam medis dari rumah sakit di Doha, Qatar, yang merawat Sri Rabitah.
BNP2TKI juga akan menelusuri kronologis keberangkatan TKI Sri. PPTKIS yang memberangkatkan juga akan dimintai keterangan dan tanggungjawab atas permasalahan yang dihadapi Sri Rabitah karena dipulangkan sebelum kontrak kerja berakhir. (ol)