Foto-foto dok Indosuara.
TKI yang bekerja di salah satu pabrik di Kaohsiung terbaring lemah dan dalam kondisi kritis paska operasi pada hari Rabu 05 Juli 2017 akibat penyumbatan darah di otak dan juga teridentifikasi terkena tumor otak. Aan Dwi Narno (44) yang berasal dari Dusun Krajan RT 002 RW 003 Desa Sempu Kecamatan Sempu Kabupaten Banyuwangi Propinsi Jawa Timur, berangkat ke Taiwan melalui PPTKIS PT. Citra Catur Utama Karya (CCUK) Surabaya pada bulan Juni 2017.
Naning Tri Anggraini (41) adik kandung Aan saat di temui Indosuara mengungkapkan kesedihannya. ”Kami mendapatkan informasi bahwa mas Aan sakit 3 hari sebelum di operasi dan kami sempat video call tiap hari, tapi setelah di operasi tidak bisa komunikasi lagi dan hanya dari sahabat dekatnya di Taiwan yang selalu menberikan informasi perkembangan kakak kandung saya,” ungkapnya.
Ketua Keluarga Migran Indonesia (KAMI) Kab. Banyuwangi Krishna Adi yang dari sejak awal mendampingi keluarga Aan di Banyuwangi mengungkapkan bahwa dirinya sudah membantu keluarga untuk menghubungkan pada Disnakertrans.
”Pada hari Minggu 09 Juli 2017 keluarga Aan menghubungi dan menceritakan segala permasalahannya. Hari Senin 10 Juli 2017, kami ajak untuk membuat pengaduan di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) dan Pos Pelayanan Perlindungan dan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (P4TKI) Kabupaten Banyuwangi,” terangnya.
Dengan berkembangnya informasi kondisi Aan, keluarga di Banyuwangi hanya bisa Pasrah dan mengharap kesembuhan dari Allah SWT.
”Kami sekeluarga pasrah dan hanya bisa berdoa untuk kesembuhan mas saya, apalagi kami tak bisa datang ke Taiwan untuk mendampinginya. Kami hanya selalu berharap agar mas saya bisa dipulangkan dan dirawat di Banyuwangi,” pinta Naning menindaklanjuti hal ini.
Koordinator P4TKI Banyuwangi Panji Tri Nugroho pada hari Jumat 14 Juli 2017 pukul 10.00 Wib mengadakan pertemuan untuk mediasi bersama Nunuk Sri Rahayu Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja (Kabid Penta) Disnaker Banyuwangi, bersama Naning perwakilan keluarga Aan dan Krishna Adi KAMI Banyuwangi.
Koordinator P4TKI Banyuwangi Panji Tri Nugroho.
”Setelah mendapat laporan dari Krishna Adi Ketua KAMI Banyuwangi, kami langsung koordinasi dengan LP3TKI Surabaya dan KDEI Taiwan. Dengan adanya masukan informasi dari Taiwan, kami bisa menyiapkan langkah-langkah selanjutnya dengan didukung pihak-pihak yang terkait,” terang Panji. Hal senada juga di ungkapkan Krishna.
”Dalam Mediasi pagi ini kami memberikan masukan agar mendatangkan PPTKIS CCUK ke Banyuwangi agar bisa dimusyawarahkan bersama tentang perawatan dan rencana pemulangan Aan, karena dari informasi yang berkembang masih simpang siur, katanya ada biaya tambahan yang dibebankan keluarga. Selain itu juga katanya jika meninggal mau di kremasi. Dengan pertemuan bersama di Banyuwangi, kita bisa memberikan pendampingan maksimal kepada keluarganya, agar jangan sampai sudah jatuh tertimpa tangga dan menghindari tanda tangan keluarga yang di rekayasa pihak lain nantinya.Alhamdulillah P4TKI dan Disnaker Banyuwangi menyambut baik dalam hal ini dan rencana pada hari Senin 17 Juli 2017 akan mengadakan pertemuan bersama di P4TKI Banyuwangi,” pungkasnya.