Foto diambil dari Merdeka.
Masih heboh di media sosial (medsos) berita mengenai Saeni, pedagang di Banten yang barang dagangannya dirazia satpol PP pada hari ketiga awal ramadan lalu (Rabu, 8 Juni). Video yang diunggah Kompas TV ini menuai kecaman keras dari para netizen. Baca beritanya di sini http://indosuara.com/is-news/berita-indonesia/netizen-sesalkan-razia-razia-warung-makan-selama-ramadhan-di-banten-yang-merugikan-seorang-ibu-pedagang-bagaimana-pendapat-anda/
Selang dua hari setelah kejadian tersebut, seorang netizen pun menggalang dana untuk membantu Saeni. Dana yang terkumpul pun meraup Rp 176 juta lebih. Baca beritanya di sini http://indosuara.com/is-news/berita-indonesia/rejeki-nomplok-netizen-galang-dana-raup-rp-176-juta-lebih-untuk-saeni-pedagang-yang-dirazia-saat-ramadhan/
Setelah bantuan datang dari para pengguna medsos, Mendagri hingga Presiden Jokowi pun juga memberikan bantuan pada Saeni senilai Rp 10 juta untuk membayar utangnya. Seperti yang dilansir dari Merdeka, Saeni menuturkan bahwa raiza tersebut membuat Eni, sapaan akrabnya syok. Dia bahkan jatuh sakit karena depresi sambil mengingat pengalaman pahitnya. Dari sumber lain pun disebutkan bahwa Eni juga sempat berutang pada rentenir, atau abang utang keliling dengan meminjam uang Rp 400 ribu. Ia menuturkan bahwa saat barang-barang dagangannya di sita, ia baru saja selesai masak. Dan semua kerugian yang dialami senilai Rp 600 ribu. Jumlah tersebut adalah nilai yang tinggi bagi Eni, pedagang warung kecil sepertinya.