Kawasan hutan mangrove, selain memiliki fungsi menjaga ekosistem alam, ternyata juga memiliki fungsi dan manfaat untuk makanan, minuman, obat-obatan dan komestik. Muhammad Soni, warga Wonorejo Surabaya telah berhasil membuktikannya.
Di tangan pria yang akrab siapa Muhson ini, Sonneratia Caseolaris (bogem), salah satu jenis tanaman di hutan mangrove berhasil dimanfaatkan sebagai sirup yang memiliki banyak kegunaan bagi tubuh manusia.
Sirup ini mampu mengobati panas dalam, sariawan, mencegah flu dan menjaga kestabilan tubuh. “Dalam satu botol sirup Bogem, terdapat 1,24 % protein, 0,24 % lemak, 1,74 % karbohidrat dan 70,6 % vitamin C,” ujarnya, Rabu (31/8/2016).
Sirup Bogem ini dijual dengan harga Rp 25 ribu/botol. Bagi masyarakat yang membeli sebanyak 10 botol akan mendapatkan gratis 1 botol sirup Bogem. Hasil penjualannya, 2,5 % nya akan digunakan untuk rehabilitasi mangrove.
Dalam membuat sirup Bogem, Muhson memanfaatkan buah bogem yang jatuh ke tanah atau jaring yang sebelumnya dipasang di bawah pohonnya. Dengan cara ini,tidak akan merusak pohon bogem yang ada di kawasan mangrove Wonorejo, Surabaya. Dalam sehari, Muhson bisa memproduksi 20 hingga 60 liter sirup Bogem.
Sirup Bogem ini bisa dipertanggungjawabkan karena telah mendapatkan hak paten merek dari Departemen Hukum dan HAM RI, PIRT dari Departemen Kesehatan dan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“Dari sisi kesehatan juga bisa dipertanggungjawabkan karena sebelum dilaunching pada tahun 2007, kami telah lakukan uji proksimat dan kelayakan di laboratorium,” jelas Muhson.
Pemasaran sirup Bogem berbeda dengan pada umumnya, karena pembeli sirup ini akan mendapatkan edukasi terkait manfaat mangrove. “Tidak semua toko ada sirup bogem. Produk ini hanya tersedia di stand pameran rumah sirup Kelompok Tani Mangrove dan kampus. Mereka yang memesan sirup Bogem juga berasal dari luar daerah seperti Semarang, Lampung, Jakarta dan kota lainnya,” imbuh bapak tiga orang anak ini.
Hasil olahan yang dibuat dari berbagai macam jenis tanaman mangrove, secara umum tidak berbeda jauh dari makanan atau minuman lain. Hanya saja, sirup Bogem karya Muhson ini dipastikan bebas dari pestisida atau zat kimia lainnya.
Sekedar informasi, mangrove adalah sekelompok tanaman yang hidup di garis pantai dalam jangkauan pasang surut air laut. Tergenang di saat pasang, bebas dari genangan pada saat surut dan mempunyai toleransi garam.
Di dalam hutan mangrove Wonorejo Surabaya, ada 202 jenis tanaman dan setiap jenisnya memiliki species masing-masing. Tidak semua jenis mangrove bisa dimakan, terutama yang hidup di sekitar muara. Hanya ada 17 jenis mangrove yang bisa dimanfaatkan untuk makanan, minuman, obat-obatan dan kosmetik. (yw)