Foto: peserta pendamping desa tahun 2017 sumber tribunnews.com
Kementerian Ketenagakerjaan mengadakan bimbingan teknis cara berimigrasi yang aman bagi calon pekerja migran atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan terbang ke luar negeri.
Sebanyak 24 Pendamping Desa Migran Produktif (Desmigratif) dari seluruh Indonesia hadir di acara ini yang diselenggarakan pada 30 Oktober-2 November di Jakarta.
Desmigratif adalah salah satu upaya pemerintah melindungi dan meningkatkan kesejahteraan para TKI yang bekerja di luar negeri dan keluarganya sejak dari kampung halaman, saat bekerja hingga kembali ke kampung halaman. Sebagai tahap awal, dipilih 122 desa kantong TKI dari berbagai daerah sebagai pelaksana program.
Guna memastikan program berjalan sesuai dengan idealitas yang diharapkan, pemerintah merekrut tenaga Pendamping Desmigratif. Tiap desa dua tenaga pendamping. Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja, Kemnaker, Maruli A. Hasoloan, sepertinya diberitakan tribunnews.com Rabu, 1 November 2017.
Untuk memastikan tenaga Pendamping Desmigratif berjalan maksimal, pemilihannya ditentukan oleh musyawarah desa, serta harus berasal dari desa setempat.
Selama empat hari, para pendamping akan mendapatkan bimbingan teknis tetang program Desmigratif, memahami peluang dan tatacara bekerja di luar negeri yang aman, memahami layanan informasi pasar kerja online di pusat layanan migrasi. Memahami model pemberdayaan TKI setelah kembali ke kampung halaman.
Salah satu pemicu terjadinya pengiriman TKI illegal dan kejahatan perdagangan orang adalah keterbatasan informasi tentang bermigrasi yang benar, serta lamanya proses pengurusan pada layanan migrasi. Dengan mendekatkan layanan migrasi dan info pasar kerja di luar negeri secara online di desa-desa kantong TKI, serta dengan pelayanan yang cepat, diharapkan tak terjadi lagi pengiriman TKI secara illegal.
Selain bimbingan soal layanan migrasi, para pendamping Desmigratif juga mendapatkan materi tentang koperasi, usaha mikro bagi keluarga TKI dan matan TKI. Cara pengelolaan uang remitansi TKI. Pengetahuan tentang perlindungan dan pengasuhan anak untuk program community parenting bagi anak TKI. Memahami tentang bahaya human trafficking, perlindungan TKI sebelum berangkat, saat bekerja hingga kembali ke kampung halaman, BPJS Ketenagakerjaan. Serta materi terkait lainnya.
Program Desmigratif melibatkan 11 Kementrian dan lembaga, pergaulan serta sejumlah lembaga swasta lainnya. Tahun 2018, Desmigratif akan dikembangkan pada 130 desa kantong TKI dan 150 desa pada 2019. (Ol)