Setelah sempat tertunda pemulangan Jenazah Winoto Dwi Cahyono (34) atau akrab dipanggil Erwin BMI Taiwan yang meninggal pada tanggal 28 Juni 2016 karena serangan jantung, akhirnya tiba di rumah kediaman orang tuanya di Dusun Rumping Rt 01 Rw 06 Desa Plampangrejo Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi Propinsi Jawa Timur pada Minggu pagi 24 Juli 2016 pukul 04.00 Wib dengan diantar oleh ambulans bantuan gratis dari Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (UPT P3TKI) Jawa Timur Surabaya.
Jenazah sebelumnya diterbangkan dari bandara Taoyuan International Taiwan pada hari Sabtu 23 Juli 2016 pada pukul 07.30 dengan pesawat Eva Air dengan nomor penerbangan BR 237,transit bandara International Soekarno Hatta Cengkareng Banten dan kemudian menuju Bandara Juanda Surabaya dan mendarat pada pukul 21.00 Wib.
Kedatangan ambulans pembawa peti jenazah Winoto Dwi Cahyono di pagi hari tersebut dikawal langsung oleh keluarga besar almarhum yang turut menjemput di bandara Juanda Surabaya. Di sambut isak tangis keluarga dan ratusan pelayat yang dari semalaman menunggu kedatangannya, kemudian peti jenazah disemayamkan dalam ruang tamu sambil menunggu hari terang dan kedatangan keluarga serta pelayat dari kejauhan.
Kemudian dilakukan pembukaan peti jenazah sebagai penghormatan terakhir oleh keluarga besarnya. Setelah disalatkan, jenazah tidak dimandikan lagi karena saat di Taiwan sudah dimandikan oleh pengurus muslim yang ada di Taiwan. Setelah dilakukan prosesi perpisahan dan pemberangkatan, pada pukul 08.00 Wib jenazah Winoto Dwi Cahyono diberangkatkan ke pemakaman umum setempat untuk dikebumikan sambil diiringi ratusan pelayat suara isak tangis dan lantunan tahlil.
Turut hadir Kepala Bidang Penempatan tenaga kerja (Kabid Penta) Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Banyuwangi bersama Staf dan juga para BMI Purna dari Taiwan yang tergabung dalam Keluarga Besar Warga Muslim Indonesia Taiwan Ikatan Keluarga Banyuwangi (WMIT-IKAWANGI), sekaligus memberikan uang santunan dan bela sungkawa mewakili kepengurusan yang ada di Taiwan dan Banyuwangi.
”Kami atas nama keluarga memohon maaf atas nama almarhum adik kami,apabila ada kesalahan dan kekhilafan selama hidupnya kepada teman teman semuanya baik di taiwan atau di Indonesia,” ungkap Winarti, kakak kandung almarhum.
Almarhum meninggalkan istri dan satu orang putri bernama Nalaya Azahra Putri yang baru berumur 9 Tahun. Sugito yang masih kerabat almarhum juga ikut serta dalam penjemputan jenazah di bandara Juanda Surabaya.
”Tadi pihak agensi Taiwan, Chen Yang International Co. Ltd diwakili penterjemahnya menyerahkan uang santunan sekitar Rp. 3.700.000 dan juga dari Pabriknya Yu Feng Quan Shi Pin Co.Ltd menyerahkan uang duka 7.400.000 dan juga 2 HP milik Almarhum dan semua sudah kami serahkan ke ayah Kandungnya bernama Basir,” Pungkasnya. (ka)
Berikut videonya