Foto: Jenazah Wawan di rumah duka di Jalan Melati. Medan Polonia. Sumber medantoday.com.
Jenazah M. Gunawan (22) TKI Malaysia yang biasa dipanggil Wawan disambut dengan kibaran bendara warna merah di kediamannya yang beralamat di Jalan Melati, Kelurahan Sari Rejo, Kec Medan Polonia.
Kerumunan warga dan sanak saudara menjadi tanda betapa Wawan sangat dikenal oleh orang di kampungnya. Siapa yang tidak kenal dengan Wawan. Sejak usia masih 21 tahun, Wawan menjadi Tenaga Kerja Indonesia di negeri Malaysia. Selama berjuang mencari nafkah di negeri orang, Ia pula harus berjuang sendiri melawan penyakit yang dideritanya. Hingga meninggal saat dirawat di Rumah Sakit Kajang Selangor Malaysia.
Tepat azan maghrib berkumandang jenazah Wawan sampai di rumah duka. Seketika isak tangis pecah saat peti yang membawa jenazah diturunkan dari dalam mobil ambulance. Maimunah, Ibu Wawan tidak kuasa menahan kesedihannya melepas kepergian anak yang jadi tulang punggung keluarga.
Atas permintaan keluarga peti dibuka untuk melihat jenazah Wawan yang terakhir kalinya. Setelah isya jenazah Wawan langsung dimakamkan.
Di Malaysia, seperti diberitakan MedanToday.com Wawan berkerja sebagai buruh di sebuah parbrik meubel. Namun setelah diketahui sakit paru-paru, Wawan diberhentikan oleh majikannya dan ditelantarkan begitu saja.
Saat dirawat di rumah sakit, Wawan tidak memiliki uang untuk membayar biaya pengobatan. Wawan dikabarkan sempat berencana menjual satu ginjalnya demi membayar biaya pengobatan rumah sakit.
Perjuangan Wawan melawan sakit paru-paru berakhir pada Jumat (27/10/2017) lalu. Wawan pulang ke kampung halaman hanya membawa nama. Belum diketahui informasi terkait hak-hak Wawan apakah sudah diselesaikan. (Ol)