Kedatangan Ambulans dari Loka Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (LP3TKI) Surabaya yang membawa Peti Jenazah Aan Dwi Narno (44) Buruh Migran Indonesia (BMI) Taiwan yang meninggal dunia 15 Juli 2017 seminggu paska operasi akibat tumor otak. Baca berita sebelumnya di sini http://indosuara.com/is-news/berita-taiwan/berjuang-dari-koma-seminggu-paska-operasi-aan-tki-taiwan-meninggal-dunia/
Jenazah Aan diterbangkan menggunakan pesawat China Airlines dengan nomor penerbangan CI0751 hari Kamis 27 Juli 2017 pukul 14.15 dari bandara Taoyuan International dan sampai di Bandara International Juanda pukul 21.30 dan kemudian dibawa oleh Ambulans LP3TKI Surabaya menuju dusun Tegalyasan Desa Tegalarum Kecamatan Sempu Kabupaten Banyuwangi, dan tiba pada Jumat Pagi 28 Juli 2017 pukul 05.30 Wib.
Kedatangan Jenazah Aan membuat keluarga besarnya yang awalnya berusaha tegar mulai terdengar isak tangis dan saling berpelukan. Orang yang disayangi pulang di dalam peti jenazah, apalagi putri pertamanya yang langsung datang jauh dari Kendal Jawa Tengah Maduri Eka Andriyani (16) tak kuasa menahan kesedihannya,cmelihat ayah tercintanya pulang dalam kondisi meninggal dunia.
Para ibu yang datang melayat tak kuasa melihat hal ini dan mencoba menghibur serta memberi kekuatan. Serah terima jenazah oleh petugas dari LP3TKI Surabaya kepada Eko dan Naning kakak dan adik kandung Aan mewakili keluarga besar disaksikan Koordinator Pos pelayanan penenpatan dan perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (P4TKI) Banyuwangi Panji Tri Nugroho juga Staf Dinas Tenaga Kerja banyuwangi (Disnaker Banyuwangi) Rizky.
Ketua Keluarga Migran Indonesia (KAMI) Kabupaten Banyuwangi Krishna Adi serta Direktur Oprasional PPTKIS Citra Catur Utama Karya Masruchin bersama beberapa stafnya pun mendampingi kedatangan jenazah.
”Untuk yang menjadi hak hak almarhum seperti tunjangan asuransi juga kelebihan pajak, harap PT CCUK membantu menguruskannya. Jangan sampai ada yang mempersulit atau tidak sesuai aturan yang berlakunya nantinya,” Ungkap Panji.
Selain menyanggupi permintaan keluarga ahli waris, PT CCUK Surabaya juga memberikan santunan bagi ahli warisnya yang diterima Eko Kakak Kandung Almarhum Aan mewakili keluarga.
”Santunan ini dari PT.CCUK sebagai bentuk belasungkawa, dan kami akan membantu pengurusan asuransi serta kelebihan Pajak”, terang Masruchin disaksikan semua yang hadir.
Setelah disalatkan pada Pukul 09.00 Wib, jenazah almarhum Aan diberangkatkan ke tempat pemakaman umum di tempat tinggalnya di Desa Sempu sekitar 1 km dari tempat adik kandungnya dengan di antar ambulans dari LP3TKI Surabaya diiringi ratusan pelayat.
”Kami atas nama keluarga memohonkan maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan mas Aan selama hidupnya”, pinta Naning. (ka)