Foto: Sakdiah menangis mengadukan anaknya yang hilang sumber tribunnews.com
Sakdiah (43) janda tiga anak asal Desa Alue Awe Kecamatan Muara Dua Lhokseumawe, Aceh, menangis saat mengadukan persoalan anaknya yang tidak diketahui keberadaannya setelah di ditangkap di Malaysia.
H Sudirman alias Haji Uma anggota DPD RI asal Aceh, datang langsung ke kios Sakdiah untuk memastikan kesesuaian data yang diterima dari warga Aceh di Malaysia kepada ibu beranak 3 tersebut.
Anak Sakdiah yang hilang, Sulaiman Al Fatimi (22) ditangkap di kawasa Kuala Lumpur, Malaysia pada 16 April 2018, karena tak memiliki pasport sebab sudah hilang.
Haji Uma sudah menghubungi Abu Saba, Ketua Grup Kesatuan Aneuk Naggroe Aceh (KANA) untuk mencari keberadaan Sulaiman supaya dapat dibawa pulang ke Aceh. Nomor badan (nomor penahanan) Sulaiman adalah 000310.
Namun, ketika diperiksa ke tempat penampungan di kawasan Bukit Jalil, Kuala Lumpur di Malaysia, nomor badan tersebut bukan atas nama Sulaiman Al Fatimi, tapi atas nama orang lain.
Karena itu perwakilan DPD RI asal Aceh ini minta tolong kepada ketua komunitas warga Aceh di Malaysia, Abu Saba untuk datang lagi ke lokasi itu, guna memastikan nomor badan Sulaiman.
Sakdiah diminta supaya bersabar dan tidak melayani jika ada warga yang meminta mengirim uang.