Foto: Presiden Joko Widodo meresmikan Tol Trans Jawa, mantan TKI Khoyum memanfaatkan rest area jadi lahan usaha. Sumber metrotvnews.com
Tol Trans-Jawa turut mengubah nasib warga sekitar. Infrastruktur itu mendorong warga membuka lapangan pekerjaan, seperti usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Khoyum salah satunya. Mantan tenaga kerja Indonesia (TKI) ini memberanikan diri membuka warung ayam geprek di tempat istirahat KM 597 B, Tol Ngawi-Kertosono, Jawa Timur. Diakui Khoyum mencoba buka usaha supaya tidak kembali lagi ke luar negeri jadi TKI. Katanyadi lokasi, Kamis, 20 Desember 2018.
Bagi Khoyum ini kali pertama bisa mencoba membuka usaha. Dia mengetahui adanya lokasi berjualan ketika bertanya ke Jasa Marga. Khoyum akhirnya mendapatkan lapak di tempat istirahat dengan biaya Rp17, 5 juta per tahun. Namun, untuk tahun pertama dia mendapatkan subsidi dari BRI.
Ayam geprek dagangannya dijual Rp20 ribu per porsi. Bila akhir pekan, dia dapat menerima penghasilan hingga Rp400 ribu. Angka itu lumayan mengingat tol baru beroperasi.
Khoyum berterima kasih atas fasilitas yang diberikan pemerintah. “Jadi lebih baik, bisa mengurangi pengangguran. Jadi bisa mandiri.”
Senada dengan Khoyum, Anna, pedagang lainnya, juga terbantu. Dia yang dulu bekerja kepada orang, kini ia bisa membangun warung soto ayam kampung bersama sang suami.
Anna juga mendapat harga sewa yang sama dengan Khoyum, Rp17, 5 juta per tahun. Dia menganggap harga sewa itu tak memberatkan.
Pendapatannya masih tak menentu. Namun, pada akhir pekan, dia bisa mengantongi Rp800 ribu dari soto ayam kampung yang dibanderol Rp15 ribu per porsi.
Presiden Joko Widodo menyicipi menu yang ada di tempat istirahat KM 597 B, Tol Ngawi-Kertosono. Beliau memang menginginkan tempat istirahat di Trans-Jawa digunakan untuk UMKM unggulan daerah.
“Kalau ada brand lokal kenapa harus pakai brand asing,” ucap Presiden Jokowi. (Ol)