Foto: Asri sumber liputan6.com
Terlilit utang Rp 95 juta membawa Asri Sunarti terbang ke luar negeri untuk menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau sekarang disebut Pekerja Migran Indonesia (PMI). Misinya saat itu mendapatkan penghasilan demi membayar utang.
Misi pertama menjadi TKI demi melunasi utang berhasil. Selain itu, penghasilannya sebagai TKI membuat wanita asal Boyolali, Jawa Tengah ini sukses menyekolahkan anaknya hingga sarjana.
Anak Asri yang pertama sudah sarjana, sekarang buka warung makan. Lalu, anaknya yang kedua bekerja menjadi pramugari, tutur Asri di Kedutaan Besar RI di Singapura Minggu (10/12/2017).
Profesi TKI yang digelutinya sejak 12 tahun lalu itu telah membuat keluarganya hidup layak. Penghasilan sebagai TKI bisa membeli tiga sepeda motor, gerobak, dan renovasi rumah hingga Rp 100 juta. Itu semua berhasil diraihnya lewat kerja keras.
Gaji pertama Asri dulu 280 dolar Singapura dan sekarang 650 dolar Singapura. Jika bernasib baik kadang ada tambahan honor dari majikan jadi sampai 800 dolar Singapura didapat per bulannya.
Kunci kesuksesan Asri adalah saat dapat penghasilan, uangnya dibagi dua. Kirim untuk keluarga dan ditabung lagi.
Kebiasaan menabung pun diajarkan kepada dua anaknya. Dulu setiap kali memberikan uang untuk kebutuhan sekolah anaknya, bila ada sisa Asri mengingatkan agar ditabung.
Asri merasa beruntung mendapatkan majikan baik hati selama delapan tahun terakhir. Bahkan majikannya yang dia sebut dengan ‘madam’ memberi dukungan moril menguatkan ketika dia ada permasalahan rumah tangga.Selain itu, Asri juga betah menjadi TKI di Singapura karena penghasilan lebih layak.
Undang-undang di Singapura membuatnya mendapat jaminan kesehatan yang dibayarkan oleh atasannya sehingga wanita yang juga aktif di kegiatan yang ada di KBRI Singapura ini bekerja merasa nyaman. (Ol)