Foto diambil dari CNA.
Kerjasama antara Taiwan dan Indonesia untuk proyek pengembangan bersama di sebuah pulau terpencil di Indonesia timur masih berlangsung. CNA melaporkan dari Tempo dan Jakarta Post bahwa Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli mengatakan di sebuah forum tanggal 21 Juli lalu di Surabaya bahwa Indonesia akan tetap berkolaborasi dengan Taiwan untuk mengembangkan Pulau Morotai di Maluku Utara menjadi pusat ekonomi sebagai pusat produksi dan industri pengolahan makanan laut, dan juga tempat wisata.
Wilayah sebesar 2.476 kilometer persegi ini pembangunannya akan bekerjasama dengan pemerintah Taiwan. Pihak Indonesia telah mengadakan pertemuan khusus dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen (蔡英文) sebulan sebelum ia dilantik pada tanggal 20 Mei lalu.
Meskipun rencana rinci belum terungkap, Rizal optimis bahwa rencana pembangunan Morotai akan terwujud. Untuk mengaktifkan rencana tersebut menjadi kenyataan, pemerintah Indonesia dan Taiwan akan memikirkan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, kata Rizal.
Rizal menyarankan bahwa salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah meningkatkan kuota tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di bidang industri Taiwan.
“Ketika pengembangan zona industri di Morotai dilakukan, beberapa TKI akan dialokasikan kembali untuk bekerja di sana,” kata Rizal di akhir forum.
Saat ini, ada sekitar 230.000 orang Indonesia yang bekerja di Taiwan, separuh dari mereka adalah pekerja rumah tangga dan pekerja sisanya di berbagai sektor industri.
Dengan peningkatan jumlah pekerja Indonesia di industri Taiwan, pemerintah Indonesia diharapkan telah mencukupi jumlah pekerja berpengalaman untuk mengembangkan Morotai.
Kedua pemerintah menandatangani nota kesepahaman (MOU) pada tahun 2012 untuk bersama-sama mengembangkan Morotai. Pada bulan Juli 2014, mantan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono menyetujui usulan untuk mendirikan zona ekonomi khusus di Morotai.
Awalnya, sempat berpikir bahwa proyek pengembangan bersama Indonesia-Taiwan akan dibatalkan dikarenakan investor Taiwan yang telah mengunjungi pulau tersebut dan menunjukkan sedikit minat untuk lanjut investasi.
Namun, kerja sama proyek masih berlangsung sebagai MOU yang efektif, kata seorang pejabat Taiwan pada bulan Februari lalu. Morotai adalah salah satu pulau paling utara di Indonesia. Terletak pada jarak 2.600 kilometer dari Taiwan, dan memiliki populasi sekitar 50.000 orang dengan luas sekitar 2.400 kilometer persegi.
Presiden Indonesia Joko Widodo telah menyuarakan dukungannya untuk proyek Taiwan-Indonesia bertujuan untuk mengembangkan Morotai menjadi area central perhubungan yang menghubungkan Indonesia Timur dengan seluruh dunia.