Foto diambil dari youtube akun ThatGuyCalledWill
Bermain game bagi sebagian besar anak-anak merupakan hal yang menyenangkan. Bahkan tidak sedikit yang menghabiskan waktu 4 hingga 5 jam dalam sehari untuk bermain game.
Dalam bermain game, tentu harus disesuaikan oleh umur. Begitu juga dengan unsur yang terkandung dalam sebuah game. Jika tidak ada perhatian, dikhawatirkan akan membentuk pola pikir yang tidak baik pada anak.
Kepala Bidang Partisipasi Lembaga Profesi Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Riskiono mengatakan, beberapa game yang menjadi sorotan saat ini adalah game Pokemon dan Naruto.
Kedua game ini dinilai mengandung unsur pornografi dan kekerasan.
Riskiono menjelaskan, unsur pornografi dan kekerasan akan dijumpai diatas level 9. “Semula game ini nampak biasa saja. Namun di level 9 dan 10 ke atas mulai mengandung pornografi dan kekerasan,” jelasnya.
Di level 9 ke atas, para pemain bisa melakukan apa saja, termasuk yang mengandung unsur pornografi dan kekerasan.
Terkait dengan adanya game dan website yang mengandung konten pornografi dan kekerasan, Kementrian PPPA telah berkoordinasi untuk pemblokiran.
Riskiono juga berharap agar orang tua memberikan perhatian dan pendampingan kepada anak-anaknya dalam bermain game. (yw)