Foto para peserta didik yang tertipu. Foto-foto diambil dari sbmi.or.id
Informasi lowongan kerja ke Korea rupa-rupanya dijadikan kesempatan untuk mengambil keuntungan oleh pihak terkait. Pada 14 Juli 2016 sebanyak 15 orang calon TKI korban penipuan ke Korea Selatan mengadukan persoalannya ke sekretariat SBMI Lombok Timur. Mereka mengadukan adanya dugaan penipuan penempatan ke Korea Selatan melalui proses pemagangan yang dilakukan oleh oknum pengelola Lembaga Pendidikan Kursus (LPK) TKI Rinjani Edelweis yang berkantor di Lombok Barat.
Menurut Usman, Ketua SBMI Lombok Timur sebagaimana dikutip dari sbmi.or.id mengatakan, peserta dimintai membayar uang minimal 36 juta rupiah per orang. Namun setelah satu tahun setengah belajar bahasa tidak berangkat juga.
“Terlihat jelas unsur penipuannya, korban meminta bantuan agar semua uangnya dikembalikan lagi” kata Usman.
Seorang korban menginformasikan melihat gelagat yang tidak benar tersebut pernah mengajukan untuk mengundurkan diri dari proses, dan meminta pengembalian uang. Namun pada saat itu pelaku malah meminta uang tebusan sebesar Rp 15 juta untuk menebus sejumlah dokumen persaratan yang sudah diserahkan kepada lembaga kursus bernama IKCS yang berkantor di Jakarta.
Usman, Ketua SBMI Lombok Timur
Menindaklanjuti pengaduan dugaan penipuan penempatan ke Korea Selatan yang dilakukan oleh oknum pengelola lembaga kursus, pengurus SBMI Lombok Timur beserta korban melaporkan hal tersebut kepada BP3TKI Mataram dan Dinas Tenaga Kerja Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Kamis 21/7/2016.
Menanggapi hal tersebut pihak BP3TKI maupun Dinas Tenaga Kerja Provinsi menjelaskan bahwa proses penempatan buruh migran ke Korea Selatan bisa mendaftar secara online. Jika ada lembaga pendidikan keterampilan menjanjikan bisa menempatkan ke Korea Selatan itu bohong. Karena penempatan ke Korea Selatan itu hanya bisa ditempuh melalui program G to G oleh BNP2TKI.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi NTB menghimbau kepada seluruh masyarakat agar cepat melapor apabila terjadi hal serupa. Calon tenaga kerja beserta seluruh masyarakat yang hendak bekerja ke luar negeri diharap cari sumber informasi mengenai tata cara migrasi yang resmi. (ol)