Foto diambil dari Merdeka.
Gempa bumi yang sebelumnya diperkirakan berkekuatan 7,7, dirilis kembali oleh BMKG dengan kekuatan 7,4 skala richter (SR) terjadi di Donggala, Palu dan Mamuju. Akibat gempa tersebut, tsunami sempat terjadi.
Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono mengatakan bahwa tsunami sempat terjadi di Palu dengan ketinggian 1,5 – 3 meter.
“Ini tsunami sudah terjadi, BMKG bilang sudah berakhir, artinya tsunami sudah tidak ada lagi, daerah pantai Palu sudah aman, tsunami sudah terjadi beberapa waktu lalu, kemungkinan 1,5 meter sampai 3 meter,” katanya, saat diwawancarai Merdeka Jumat (28/9).
Dia memastikan saat ini tsunami sudah tak terjadi lagi. Sebab, tsunami terjadi beberapa saat setelah gempa 7,4 SR terjadi dan masyarakat bisa kembali ke rumah masing-masing.
“Tsunami terjadi saat terjadi gempa, waktu tempuh (tsunami) hanya beberapa KM dan waktu tiba kurang dari 30 menit, artinya lebih dari waktu itu tsunami sudah sampai. Tsunami sudah terjadi menghantam di kota Palu, dan air sudah kembali ke laut, artinya masyarakat bisa kembali ke rumah lagi karena tsunami sudah tidak terjadi lagi,” katanya.
Saat Gempa Donggala terasa sampai Kaltim, warga berlarian selamatkan diri.
Dua gempa susulan 6,1 SR & 5,9 SR juga terjadi di Donggala. BMKG pun telah mencabut peringatan dini tsunami di Donggala usai diguncang gempa 7,7 SR.
Gempa Donggala terasa sampai Mamuju, listrik pun sempat mati.
Sementara itu, menurut laporan Detik, sebanyak 30 korban meninggal telah terdata di rumah sakit. Data tersebut disampaikan oleh Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Sulawesi Tengah, dr I Komang Adi Sujendra.
Sementara itu, berdasarkan laporan pemberitaan dari Tribunnews dan TV One, Informasi sementara menunjukkan bahwa ada satu keluarga yang terdiri dari lima orang hilang akibat rumah yang mereka tempati terseret Tsunami di Pantai Talise Donggala Palu.
Video diambil dari Kumparan.