Foto-foto diambil dari Merdeka, Tribun dan CNN.
Bom bunuh diri meledak di 3 gereja di Surabaya pada hari Minggu kemarin (13/5). Pelaku terror bom adalah satu anggota keluarga yang terdiri dari Dita Supriyanto (ayah), Puji Kuswati (ibu), Fadilah Sari (12 tahun) dan Pamela Rizkita (9 tahun) anak perempuan, serta kedua putranya bernama Yusuf Fadil (18 tahun) dan Firman (16 tahun).
Tiga ledakan terjadi di tiga lokasi gereja. Kronologisnya, ledakan pertama ada di GPPS Arjuna. Ledakan di lokasi ini adalah yang terbesar. Di lokasi tersebut, bom bunuh diri diledakkan oleh Dita Supriyanto, yang merupakan kepala keluarga dari keluarga yang melakukan aksi bunuh diri tersebut sekaligus diketahui sebagai Ketua JAD wilayah Surabaya.
Ledakan yang kedua di GKI Diponegoro yang dibawa oleh Puji Kuswati dan 2 anak perempuannya. Tiga bom yang diledakkan tersebut diikatkan pada pinggang masing-masing pelaku. Lokasi yang ketiga adalah Gereja Santa Maria tak Bercela di jalan Ngagel Madya. Pelaku bom bunuh diri adalah 2 anak laki-laki dari keluarga tersebut yang menerobos masuk ke gereja dengan menggunakan sepeda motor. Bom diletakkan di tengah antara kedua pelaku bunuh diri yang berboncengan tersebut. Terkait pelaku pengeboman di 3 gereja, polisi menemukan fakta bahwa keluarga tersebut baru saja kembali dari Suriah bersama 500 orang lainnya.
Dalam konferensi persnya di Surabaya, Kapolri menyebutkan, jumlah mereka yang sudah berangkat ke Suriah tercatat lebih dari 1.100 orang dan 500 orang di antaranya masih di Suriah, 103 meninggal dunia di Suriah, dan sisanya dideportasi kembali ke Indonesia. Salah satunya adalah keluarga yang menjadi pelaku pengeboman 3 gereja kemarin. Sementara informasi lainnya, jumlah korban meninggal dunia disebutkan hingga saat ini mencapai 13 orang, sedangkan korban luka-luka sebanyak 41 orang.
Bom Susulan Minggu Malam di Sidoarjo
Setelah Minggu pagi Surabaya dihujani 3 ledakan, kembali ledakan terjadi di rumah rusun Wonocolo, Sidoarjo. Ledakan tersebut berasal dari lantai 5 tempat dimana satu keluarga tinggal. Menurut informasi dari Tempo, ledakan yang diduga bom itu terjadi sekitar pukul 20.30 WIB di Rusunawa Blok B lantai 5. Dua orang sudah di rumah sakit Siti Khodijah, tiga termasuk istri dan anak masih di TKP. Berdasarkan informasi dari Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal, Mohamad Iqbal, saat dihubungi, ledakan bom di rusun Wonocolo adalah ledakan yang tidak sengaja. Diduga pelaku mempersiapkan bom untuk mengebom sasaran yang belum diketahui, tapi meledak sendiri.
Bom di Polresta Surabaya
Satu bom kembali meledak di depan mako Polrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018) pada pukul 08.50 WIB berasal dari dua pengendara motor yang memasuki gerbang saat ada pemeriksaan mobil yang saat itu juga memasuki gerbang. Saat pengendara motor diperiksa, saat itulah terjadi ledakan bom yang berasal dari dua motor tersebut. Belum ada keterangan resmi terkait korban dan informasi detil mengenai bom tersebut.
Baku Tembak Antara Aparat dan Pelaku Teroris di Perum Puri Maharani Sidoarjo
Pasukan Densus 88 menangkap 4 terduga teroris di Urang Agung, Sukodono,Sidoarjo, Senin (14/5/2018) pagi. Densus menangkap 2 lelaki dan 2 perempuan. Di lokasi tersebut ditemukan bahan peledak sebanyak 6 bom aktif. Satu orang berhasil dilumpuhkan petugas dengan tembakan.
Berdasarkan informasi dari Suara.com, penangkapan dilakukan sekitar pukul 09.00 WIB. Ada dua pria yang ditangkap petugas dan seorang wanita digiring petugas anggota kepolisian. Sampai berita ini diturunkan belum ada informasi dari aparat kepolisian yang memberikan keterangan tetang penangkapan tersebut.