Foto-foto dok Indosuara.
Nasib kurang baik kembali dialami salah satu Buruh Migran Indonesia (BMI) yang bekerja di Hongkong. Setelah beberapa tahun mengadu nasib dengan bekerja di hongkong, Andriyani (39) asal dari dusun krajan RT 5 RW 2 Kecamatan Siliragung Kabupaten Banyuwangi menderita sakit kanker payudara stadium 4 dan harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Ruttonjee Hongkong.
Andriyani meminta kepada KJRI Hongkong untuk dipulangkan dan akan meneruskan pengobatan di Banyuwangi. Inforamsi yang Indosuara dapatkan bahwa kanker sudah mejalar sampai ke paru-paru hingga berisi cairan. Setelah mendapat izin dari pihak rumah sakit pada Jumat 14 April 2017, KJRI Hongkong memfasilitasi kepulangannya dengan menumpang pesawat Chatay Pasific nomor penerbangan CX781 pada pukul 13.55 dari bandara International Hongkong dan tiba di Bandara International Juanda pada pukul 17.40 Wib.
Andriyani saat tiba di RSUD Blambangan Banyuwangi.
Di bandara Juanda kemudian dijemput oleh UPTP3TKI Surabaya bersama Ambulans dan diantarkan ke RSUD Blambangan Banyuwangi. Ia tiba pada Sabtu dini hari 15 April 2017 pukul 00.30 Wib dengan didampingi Budi suami dari Andriyani.
Serah terima di lakukakan oleh Reza dari UPTP3TKI Surabaya kepada Budi Suami dari Andriyani dan ditangani serta dirawat langsung oleh dr. Lucky Miftah Syafirul dengan disaksikan oleh pihak Dinas Tenaga Kerja dan Tranmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Banyuwangi dan juga Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Banyuwangi. Setelah menjalani perawatan selama 4 hari di RSUD Blambangan Banyuwangi, pihak keluarga meminta izin untuk di pulangkan ke rumah.
”Kami meminta istri saya untuk dipulangkan ke rumah, dan selanjutnya nanti akan kami lanjutkan pengobatan ke dr.Soetomo Surabaya,” ungkap Budi suami Andriyani.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Banyuwangi Syaiful Alam Sudrajat saat dikonfirmasi Indosuara mengatakan pihaknya telah mendapingi Andriyani.
Langsung mendapat penanganan dari pihak rumah sakit.
”Kami sudah dampingi saudari Andriyani untuk pengobatan lanjutan dengan membuatkan BPJS, agar nantinya bisa berobat sesuai kehendak keluarga. Kami akan selalu dampingi proses kelanjutannya, mohon kerjasamanya buat pengawasan dari SBMI dan KAMI Banyuwangi agar semua bisa berjalan dengan lancar dan hak-haknya terpenuhi,” Pungkasnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua KAMI Kabupaten Banyuwangi Krishna Adi bahwa SBMI Banyuwangi akan terus mendampingi dan memonitor kelanjutan prosesnya. (ka)